GridOto.com-Alternator kalau rusak akibatnya cuma satu, yaitu mobil mogok.
Alternator merupakan salah satu komponen pemasok listrik di mobil.
Ia bekerja sama dengan aki (baterai) untuk menghidupkan semua komponen listrik di kendaraan seperti lampu depan-belakang, lampu kabin, radio, wiper sampai klakson.
Alternator mengubah energi mekanik dari putaran kruk as menjadi energi listrik melalui proses induksi.
Listrik yang dihasilkan alternator ini dipakai untuk memberi tenaga komponen listrik atau disimpan di aki.
(BACA JUGA: Panduan Ganti Velg Mobil yang Benar, Pakai Teknik 'Plus-Plus')
Celakanya, banyak pemilik mobil yang mengabaikan kondisi alternator.
Padahal ia memiliki banyak komponen bergerak, mudah terpapar kotoran dan mengalami stres tinggi dari suhu panas.
Semua itu bisa menyebabkan keausan yang berujung kepada kematian alternator.
Untungnya ada beberapa teknik untuk mendeteksi kondisi alternator.
(BACA JUGA: Cara Membuat Efek Daun Talas di Kaca Depan Mobil, Mudah Banget Loh!)
1. Lihat kondisi sabuk pemutar alternator
Cek sabuk yang memutar alternator.
Lihat apakah sudah mengalami retak atau getas akibat termakan usia.
Bila ini yang terjadi, lekas ganti dengan belt yang baru karena kalau terus dipertahankan maka risiko putus semakin besar.
(BACA JUGA: Kaca Mobil Retak Atau Pecah Bisakah Diperbaiki? Ini Penjelasannya!)
2. Dengarkan suara yang muncul dari alternator
Puli alternator ini di-support oleh bearing atau bushing.
Bila komponen tersebut aus atau rusak akan muncul bunyi menggeram atau berdecit yang mengganggu.
3. Cium bau karet atau kabel terbakar
Bau karet atau kabel terbakar dari alternator bisa menjadi indikasi terjagi malfungsi di komponen tersebut.
Puli yang tidak berputar bebas atau tidak selaras bisa meningkatkan friksi yang kemudian menimbulkan panas pada sabuk alternator.
Sehingga munculah bau karet terbakar.
Bau kabel terbakar juga bisa ditimbulkan dari alternator yang overheat akibat memberikan tenaga berlebihan pada rotor.
(BACA JUGA: Cara Mudah Hilangkan Baret Pada Kaca Mobil, Ada Dua Cara Sob!)
4. Lihat sinyal dari warning light
Lampu indikator (warning light) di mobil yang memberi tanda kepada pengemudi ada masalah pada alternator adalah simbol aki berwarna merah.
Bila sinyal ini muncul saat mesin mobil menyala berarti ada masalah di sistem pemasok listrik atau alternator.
Ini bisa terjadi karena lampu indikator tersebut terhubung ke sistem komputer mobil yang memantau output tegangan listrik dari alternator.
Bila output alternator di bawah atau di atas batas yang ditentukan, maka warning light tersebut akan menyala.
Begitu juga ketika simbol aki ini muncul sesaat (1-2 detik) saat mobil melaju atau idle.
Ini bisa menjadi deteksi awal bahwa alternator mulai mengalami masalah.
Namun, jika menyala terus berarti kondisi alternator sudah rusak parah dan tak berfungsi lagi.
(BACA JUGA: Jarang Rusak, Ini Alasannya Rem Parkir Mobil Juga Perlu Dirawat!)
5. Gunakan voltmeter
Untuk hasil yang maksimal gunakan voltmeter.
Soalnya, alat ini bisa mendeteksi performa aktual alternator.
Baik itu besarnya hambatan antara kabel dari alternator ke aki serta tegangan listrik yang dihasilkan oleh alternator.
Output normal alternator berkisar antara 13-14 volt.
Bila angka yang keluar di bawah rentang itu istilahnya undercharge.
Sementara itu bila di atas patokan tersebut disebut overcharge.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR