Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jangan Lupakan Keselamatan Bagi Pengendara dan Boncenger, No. 3 Sering Diabaikan!

Vincensia Enggar Larasati - Rabu, 1 November 2017 | 08:59 WIB
Pengendara dan boncenger
Pengendara dan boncenger

GridOto.com- Sudah menjadi hal umum jika sepeda motor kini tak hanya ditumpangi oleh satu orang.

Selain pengendara, tentu hal yang sangat wajar jika ada penumpang atau istilahnya boncenger.

Sayangnya, aktivitas bonceng-membonceng ini kadang tidak mendapat perhatian serius pada aspek keselamatan.

Padahal dengan adanya boncenger akan mengubah dinamika berkendara bila dibandingkan dengan berkendara sendirian.

Sepeda motor sebenarnya cuma bisa dinaiki oleh 2 orang dewasa.

Tetapi tidak jarang kita lihat, terkadang ada yang naik motornya sampai bertiga, berempat, bahkan lebih.

(BACA JUGA: Pengen Geber Motor Hujan-hujanan tapi Enggak Takut Bawaan Basah? Coba Deh Pake Tas Model Begini!)

Apabila sang pengendara tidak bisa mengontrol motornya, bisa jadi terjadi kecelakaan.

Aktivitas membonceng memang harus diakui belum terlalu diperhatikan oleh masyarakat kita.

Padahal dengan membawa boncenger maka risiko yang ditimbulkan juga cukup besar, misalnya gerakan tubuh yang tidak selaras antara pengendara dan boncenger, berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal saat berkendara.

Tidak semabarangan, inilah beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika berboncengan agar resiko kecelakaan dapat diminimalisir.

1. Pastikan kaki boncenger sudah mampu mencapai foot step, kenapa?

Jika tidak mencapai foot step maka aspek keseimbangan sangat mungkin terganggu dan akibatnya motor rentan oleng.

(BACA JUGA: Tokyo Motor Show 2017 : Keren, Ini Detail Suzuki SV650X Yang Baru Meluncur di Jepang. Lihat Fitur Yang Disematkannya)

Terlebih apabila boncenger bergerak sesuka hatinya.

Salah-salah bisa jadi masalah bagi pengendara.

2. Jangan lupa berikan perangkat keselamatan yang sama dengan pengendara meliputi helm, jaket, celana panjang, dan sepatu.

Meskipun boncenger, tapi risiko yang dihadapi bila terjadi kecelakaan akan sama dengan pengendara, karena itu perangkat keselamatan wajib dikenakan pula oleh boncenger.

3. Tidak ada salahnya mengingatkan atau mengarahkan boncenger agar tidak melakukan gerakan tiba-tiba saat dibonceng.

Bisa juga arahkan untuk berpegangan pada pinggang pengendara dan mengikuti gerak badan sang pengendara saat bermanuver.

(BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata Ini Kisah Dibalik 4 Julukan Valentino Rossi)

4. Selain itu, yang tak kalah penting adalah hindari cara membonceng dengan tubuh menyamping yang kadang masih dilakukan oleh perempuan.

Posisi ini berbahaya karena bobot pembonceng menjadi berat sebelah sehingga dapat menyebabkan motor menjadi oleng.

5. Antara pengendara dan boncenger sekali-sekali dianjurkan untuk saling berkomunikasi.

Bukan untuk terlalu sering mengobrol sepanjang perjalanan, tapi ini mengantisipasi ketika salah satunya mengantuk.

Ketika terjadi komunikasi, salah satu bisa memberikan solusi.

Bisa menepi terlebih dahulu, beristirahat, atau sekadar membeli permen.

Gimana nih, ribet?

Meski terlihat ribet, tapi bersikap antisipatif lebih menguntungkan daripada mengesampingkan keamanan yang dapat menimbulkan resiko buruk.

Ingat safety riding ya, Sob!

Editor : Fendi
Sumber : otomotifnet.gridoto.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Harga dan Spesifikasi Maxus Mifa 7 dan 9 yang Baru Rilis di Indonesia

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa