Tak kalah penting, Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line juga punya auto start-stop yang bisa mematikan mesin secara otomatis saat mobil berhenti total.
Misalnya di lampu merah atau di kemacetan.
Saat auto stop, maka mesin yang mati akan memutus aliran BBM ke ruang silinder.
Tujuannya agar konsumsi BBM semakin ditekan.
Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line juga punya fitur Gliding Mode.
Fitur ini mampu melepaskan (disengage) hubungan mesin dengan transmisi saat pedal gas dilepas di kecepatan konstan.
Ketika disengage, maka tidak ada engine brake yang membuat Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line bisa meluncur lebih jauh.
Hasilnya?
Pada rute dalam kota dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam, Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line mencetak 8 km/l.
Sedangkan rute tol dengan average speed 90 km/jam, Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line meraih 13,1 km/l.
Angka itu belum dapat dikatakan hemat.
Artinya, soal akselerasi, mungkin Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line cukup impresif.
Tapi soal kehematan, Mercedes-Benz GLC 300 Coupe AMG Line terhitung biasa saja.
Editor | : | Trybowo Laksono |
KOMENTAR