Motor sport kebanyakan punya sudut rake sekitar 25 derajat, sedangkan chopper mendekati 45 derajat.
Lalu untuk motor touring berkisar 29 derajat dan cruiser 32 derajat.
Bagaimana mengukur sudut rake?
(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Lampu Depan Lamborghini Diablo Ternyata Pakai Punya Nissan)
Mari buka buku Motorcycle Design & Technology karangan Gaetano Cocco yang dicetak di Amerika.
Agar mudah, gunakan benang yang dikasih bandul dan gantung di plafon atau langit-langit.
Posisi garis lurus benang sejajarkan as roda depan.
Selanjutnya tinggal gunakan busur besar untuk mengukur sudut dari benang sampai kemiringan sok depan.
Nah sudut antara benang dan kemiringan as roda itulah yang disebut sudut rake!
Kemudian jangan heran kalau anda baca brosur spesifikasi motor sport, bebek, atau matik, tapi ada istilah trail disitu.
(BACA JUGA: Belum Banyak yang Tahu, Skuter Matic Honda Beat Sudah Ada Sejak Tahun 1983 Lho...)
Bukan berarti motor anda bisa jadi motor trail, lho!
Trail berarti jarak antara titik potong dari garis poros kemudi dengan garis lurus titik kontak roda.
Biar lebih jelasnya, lihat poin B pada gambar.
Normalnya, panjang trail punya ukuran 50-100 mm.
Jika panjang trail terlalu besar, sepeda motor akan sulit berbelok meski stabil pada kecepatan tinggi.
Sebaliknya maka sepeda motor menjadi tidak stabil namun mudah berbelok.
Nah kalau anda sudah mengerti sudut rake dan panjang trail, anda bisa sedikit membayangkan dan membandingkan handling tiap motor dengan mengintip data spesifikasinya aja lho!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Motorplus.gridoto.com,Arai Japan |
KOMENTAR