GridOto.com - Sudah tahu fungsi busi kan?
Walaupun kecil, kalau rusak dijamin kendaraan enggak bakal nyala.
Fungsi utama dari busi adalah memantik api di dalam ruang pembakaran motor yang berada di silinder head.
Agar mesin bisa bekerja, campuran bensin dan udara bakal dibakar oleh busi.
Khusus untuk motor-motor yang masih menggunakan karburator, untuk mengetahui sehat tidaknya mesin bisa dicek dulu dari hasil pembakarannya dengan patokan warna di elektroda busi.
(BACA JUGA: Busi dengan Kode R Bukan Busi Racing, Tapi Busi Motor Injeksi! Apa Bedanya dengan Busi Biasa?)
Jika warna elektroda kecokelatan/merah bata, tandanya pembakaran optimal.
Jika warna elektroda menghitam pertanda campuran udara dan bensin tidak seimbang.
Campuran udara dan bensin lebih banyak bensinnya alias terlalu kaya yang berefek konsumsi bahan bakar meningkat, alias boros.
Lantas bagaimana jika warna elektroda memutih?
Nah ini tanda kalau campuran udara dan bensin lebih banyak udaranya.
(BACA JUGA: Solusi Hemat Buat Pengguna Kawasaki Ninja 250 dan Yamaha R25, Ternyata Bisa Pakai Busi Motor Ini!)
Efeknya memang konsumsi bensin lebih irit, namun motor bakalan lebih cepat panas.
Kalau mesin sampai kepanasan, malah enggak bagus buat daya tahan komponen di dalam mesin.
Jangan sampai niatnya bensin irit tapi malah kudu keluar dana ekstra buat servis besar!
Ada juga kasus warna elektroda hitam dan dipenuhi oli.
Ini indikasi oli masuk ke ruang bakar karena ring piston sudah jelek atau liner piston yang sudah baret.
(BACA JUGA: Motor Harian, Bolehkah Pakai Busi Racing? Ini Jawabannya)
Oli yang ikutan terbakar bikin motor jadi mengebulkan asap putih.
Keempat kondisi diatas adalah hal yang paling sering ditemui jika motor digunakan sehari-hari
Tapi ternyata, indikator ini tidak berlaku untuk motor berteknologi injeksi.
Dengan catatan yang masih standar ya!
Pada sistem injeksi close loop, pembakaran selalu dijaga dalam kondisi sempurna.
(BACA JUGA: Awas Kebablasan, Ini Waktu yang Direkomendasi untuk Ganti Busi Motor)
“Karena pembakarannya sudah diatur oleh ECM, jika sensor O2 membaca hasil pembakaran terlalu kering maka ECM akan memerintahkan injektor untuk menyemprot lebih banyak, begitu pula sebaliknya," terang Endro Sutarno, Senior Training Instructor dari Astra Honda Training Center (AHTC) PT Astra Honda Motor (AHM).
Selanjutnya pria ramah ini menjelaskan jika pada injeksi, ketika deselerasi hanya menyemburkan sedikit bensin.
“Ini yang membuat penggunaan bahan bakar pada motor injeksi lebih efisien dan wajar kalau warna busi cenderung lebih putih,” tambah Endro.
Oleh karenanya, untuk melihat hasil pembakaran motor injeksi tidak bisa dengan membaca warna busi.
Harus dengan AFR meter atau diagnostic tools, yah Sob!
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Otomotifnet |
KOMENTAR