Lokasi Kematian Denis Kancil Angker, Mulai 2 Cabe-cabean Mati Hingga 7 Orang Tewas Dalam Sebulan

Akbar - Kamis, 5 Oktober 2017 | 13:48 WIB

Trak Sogo Sering Memakan Banyak Korban (Akbar - )

GridOto.com - Kisah tragis kecelakaan sampai meregang nyawa ternyata sudah sering terjadi di bekas lokasi kematian Denis Kancil yang terkenal angker.

Bukan sekali terjadi, sudah banyak nyawa yang hilang.

Lokasi ini memang jadi kesukaan para pengebut aktif yang getol ngetrek di arena balap liar Alam Sutera atau yang lebih beken disebut trek Sogo.

Di arena itu, hampir setiap hari dikunjungi pembalap dan partisipan termasuk ratusan pebengkel modifikasi mesin yang konon datang bukan hanya dari kawasan Tangerang.

Dari berbagai sumber yang diterima GridOto.com, tercetus juga kisah rekan mereka yang tewas mengenaskan dalam arena.

“Sebelum Denis Kancil, paling akhir teman saya, Dede Belo, pake Satria F 150,” jelas Benthoel salah seorang pegiat balap liar.

Ia tidak habis pikir soal kematian tragis rekannya itu.

Tersiar kabar beberapa waktu lalu ada yang aneh, sudah 7 orang tewas tidak sampai dalam waktu sebulan.

“Dia ada di posisi kiri, ngetrek berdua dengan lawan. Pas start posisi sudah di depan. Aneh! Kayak ada yang mendorong dan minggirin, motor tiba-tiba nyerong kanan terus sampai nabrak trotoar. Ia tewas di tempat, sama seperti korban sebelumnya yang juga meninggal di lokasi kejadian,” kisahnya.

Makin miris, rekan almarhum sesama pebalap ada yang memvideokan detik tewasnya Dede. Kelihatan jelas, Dede tiba-tiba menyamping dan menabrak trotoar, badan Dede pun tergeletak diam tak bergerak.

Kasus kecelakaan di kawasan tersebut pun beragam.

Ada yang sampai warga pun ikut meninggal karena terseruduk pembalap.

”Beberapa karena panik saat dibubarkan Polisi. Mereka ngebut tidak tentu arah akibatnya adu kambing antara yang ngetrek juga penonton. Yang mengenaskan rata-rata yang celaka di sini memang tewas di tempat,” kata Benthoel joki balap liar dari zona Kunciran.

Ia mengakui, rata-rata pembalap liar di sini sama sekali tidak mengindahkan unsur safety.

“Hampir semua korban tewas tidak pakai helm juga sepatu. Kepala mereka cedera berat terbentur aspal,” papar Benthoel

Parahnya, tidak hanya pembalap yang tewas. Dua remaja putri yang disebut masih cabe-cabean juga tewas mengenaskan di lokasi kejadian. Foto mereka sempat beredar dalam kondisi yang sangat memprihatinkan.

“Mayat mereka tidak berani dipindahkan sebelum keluarga dan Polisi datang. Mereka terkapar sampai pagi. Penonton dan rekan pebalap sempat memberikan bunga di samping jenazah,” Benthoel saat dihubungi GridOto.com via telepon.