GridOto.com - Beberapa hari lalu publik dihebohkan dengan kasus korupsi yang dilakukan sejumlah petinggi dari anak perusahaan Pertamina.
Salah satu tindakan yang dilakukan menurut Kejagung, yakni melakukan pembelian BBM RON 90 dengan harga RON 92.
BBM RON 90 yang dibeli Pertamina selanjutnya di-blending di penyimpanan atau depo, untuk dijadikan RON 92, di mana tindakan ini menurut penyidik tidak diperbolehkan.
Menyusul kasus tersebut, Kejaksaan Agung RI bersama PT Pertamina (Persero) melakukan konferensi pers lanjutan.
Konferensi pers ini juga dihadiri Lemigas, dan dua perusahaan surveyor independen yakni PT Surveyor Indonesia dan PT TUV Rheinland Indonesia.
Dalam konferensi pers tersebut, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyebut kualitas BBM yang saat ini dipasarkan Pertamina dalam kondisi baik sesuai standar.
"Bahwa penyidikan ini waktu kejadiannya adalah tahun 2018 sampai 2023. Waktu kejadian ini nanti akan mempengaruhi tentang kondisi minyak-minyak Pertamax yang ada di pasaran," buka Burhanuddin, Kamis (6/3/2025).
"Artinya bahwa mulai 2024 ke sini, itu tidak ada kaitannya yang sedang kita selidiki. Artinya kondisi Pertamax yang ada sudah bagus dan sudah sesuai dengan standar yang ada di Pertamina," tambahnya.
Selain itu, Ia menjelaskan bahwa stok kecukupan BBM di Indonesia berkisar antara 21-23 hari.
Baca Juga: Update Kasus Pertamina, Kejagung Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Pertamax Aman