Jadi Sadar, Ternyata Ini 3 Kebiasaan Jelek Saat Mematikan Mesin Mobil

Panji Nugraha - Kamis, 26 Desember 2024 | 22:17 WIB

Ilustrasi 3 kebiasaan saat mematikan mesin mobil (Panji Nugraha - )

Lain hal bila mobil disel dengan turbo setelah diajak kecepatan tinggi dan kemudian dibawa kecepatan rendah, maka tidak perlu lagi menunggu idle sebelum mematikan mesin.

Ini karena pendinginan turbo sudah terjadi saat kecepatan rendah, sehingga suhu turbo enggak terlalu panas.

2. GEBER MESIN SEBELUM MEMATIKAN MESIN

Menginjak gas secara dalam sebelum mematikan mesin mobil.

Kebiasaan ini biasanya dilakukan karena melihat kebiasaan yang dilakukan orang tuanya dan turun-temurun.

Alasanya adalah agar mengisi kembali baterai atau aki, jadi nanti ketika mau kembali menyalakan mesin, tidak mengalami masalah atau aki tekor.

Tidak ada kajian yang lebih dalam apakah benar atau tidak, tapi yang jelas, kendaraan tidak didesain untuk itu.

Jika digas sebelum dimatikan malah menimbulkan efek lain, yang pertama yakni mesin overrunning, putaran tinggi tanpa beban, tidak baik bagi kinerja mesin.

Apalagi mobil baru, kebiasaan ini mending ditinggalkan, karena sistem pengisian (aki) sekarang sudah sangat sempurna dibandingkan dulu, jadi kalau selesai dipakai, mau dimatikan, matikan saja.

Kebiasaan seperti ini tentunya menimbulkan pemborosan bahan bakar, karena secara pembakaran terjadi tapi tidak digunakan untuk menggerakan mobil.

Selain itu, polutan yang muncul lebih banyak karena rpm tinggi, bahan bakar dipakai lebih banyak.

Jadi akan mengotori juga pada akhirnya dan tidak perlu dilakukan.

3. MOBIL PARKIR DENGAN RODA POSISI BELOK

Dan kebiasaan yang ketiga adalah posisi setir mobil tidak lurus saat mesin mati.

Kalau posisi setir tidak lurus, pertama berkaitan dengan keselamatan.

Misal ketika terburu-buru dengan posisi setir belok, maka pengemudi tidak sadar dan kadang panik dengan arah kendaraan yang tidak lurus.

Untuk tipe power steering yang memakai fluida, akan terjadi tekanan yang tidak imbang antara sisi satu dan yang lain.

Yang dapat menyebabkan terjadinya kebocoran pada sistem power steering.