Microsleep adalah kondis seseorang tertidur sesaat selama beberapa detik tanpa disadari, yang dapat terjadi saat seseorang merasa mengantuk atau lelah.
Menurut Parsidi, faktor penyebab kecelakaan di ruas tol ini kebanyakan disebabkan oleh human error, khususnya microsleep.
Ruas Tol Solo-Ngawi memiliki panjang total 90,2 kilometer, menjadikannya sering sebagai titik lelah bagi pengemudi yang melakukan perjalanan dari arah barat.
"Kami imbau jika merasa kantuk, segera berhenti di rest area terdekat. Jangan dipaksakan untuk terus berjalan," tambah dia.
Untuk menekan angka kecelakaan, Satlantas Polres Ngawi bekerja sama dengan Jasa Marga Solo Ngawi (JSN) rutin menggelar patroli sepanjang jalur di kilometer 548 hingga 575.
Langkah ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jalan. Selain itu, pihak pengelola tol juga telah menambahkan tiga titik penerangan jalan.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di KM 554 Jalan Tol Solo-Ngawi 3 Orang Tewas, Ini Kronologinya
Satlantas Polres Ngawi pun membangun pos pelayanan di rest area kilometer 575A dan 575B untuk mendukung keselamatan pemudik.
Sebelumnya, sebuah insiden kecelakaan terjadi di ruas tol Ngawi, di mana sebuah bus terguling diduga akibat sopir yang mengantuk saat melaju di jalur tersebut.