Sony pun mengatakan, satu di antara proyek tol yang akan disetop karena sebatas baru rencana adalah Tol Puncak dan ruas Tol Kulonprogo-Cilacap.
Sedangkan untuk proyek Tol Gilimanuk-Mengwi dan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) yang saat ini masuk dalam tahap lelang dipastikan jalan terus.
“(Proyek Tol Puncak ditahan sampai 2025) belum tahu, cuma karena ini studinya belum, maka kita dari BPJT menahan dulu" ujar Sony mengutip Kompas.com.
"Tapi kalau ada instruksi dari presiden 'Puncak karena sudah urgent, jalan', baru kita jalan. Jadi beberapa tol yang belum pada waktunya itu kita berhentikan dulu,” ucapnya.
Sementara khusus untuk Tol Puncak, Sony menyebut pembangunan proyek tol tersebut bisa dilakukan jika memang ada investor swasta yang berminat menggarapnya.
"Pokoknya tol yang baru masuk kajian itu ditahan dulu aja, kecuali memang ada investor swasta yang mau, kalau yang mau silakan tapi kalau yang solicited dari pemerintah itu kita tahan dulu," katanya.
Baca Juga: Catat Dulu, 7 Ruas Tol Fungsional Ini Dibuka Gratis Selama Libur Nataru
Jadi dengan adanya perintah ini, maka nasib tol Agungblijen dipastikan terancam.
Diketahui proyek tol yang membentang mulai Kepanjen Kabupaten Malang, Blitar dan Tulungagung tersebut sedang direncanakan akan dibangun.
Namun, harapan pembangunan proyek jalan tol Agungblijen sirna bila melihat kondisi saat ini.
Daftar tol yang berhenti pembangunannya:
- Tol Puncak
- Tol Kulonprogo-Cilacap
- Ruas Sirip Tol Trans Sumatera yang masih dalam kajian
Anggota Komisi V DPR RI Danang Wicaksana Sulistya menilai alasan Prabowo Subianto menghentikan proyek pembangunan jalan tol baru sesuai dengan cita-citanya mewujudkan swasembada pangan.
Guna mewujudkan cita-cita itu, maka pemerintah harus fokus pada pembangunan infrastruktur yang mendukung produktivitas pangan.