"Tetap kita upayakan 24 jam. Karena kita tidak tidak pernah tahu pemudik sampai tol ini jam berapa kita tidak pernah tahu," kata dia.
Diprediksi jumlah kendaraan masuk jalan tol fungsional selama natal dan tahun baru sekitar 30.000 hingga 34.000 kendaraan perhari.
"Itu dipuncaknya mulai tanggal 28 Desember," terangnya.
Dia menyampaikan, jalan bebas hambatan sepanjang 8,6 kilometer itu dibuka mulai 20 November 2024 hingga 2 Januari 2025.
"Kalau masih membludak (pemudiknya) kita buka lagi," kata dia.
Baca Juga: Proyek Tol Solo-Yogyakarta Ruas Klaten-Prambanan Dikejar, Akhir 2024 Mesti Dibuka Untuk Ini
Sementara Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ), Rudy Hardiansyah mengatakan, akan mengupayakan pembukaan fungsional ruas tol Klaten-Prambanan selama natal dan tahun baru bisa 24 jam.
Pihaknya terus mengejar progres pemasangan lampu penerangan jalan supaya bisa dimanfaatkan saat malam hari.
Meski demikian, pihaknya akan mengikuti kebijakan dari kepolisian terkait pengaturan lalu lintas termasuk jam operasional jalan tol selama natal dan tahun baru.
"Kami menyiapkan infrastrukturnya, tapi kebijakan pemberlakuan pengoperasioan ini memang kewenangan pihak kepolisian. Sehingga kami ikut kebijakan dari pihak kepolisian," kata dia.
"Memang terakhir dari kepolisian merekomendasikan dibuka pada siang hari saja. Meskipun kami upayakan mengejar progres pemasangan PJU supaya bisa dimaksimalkan pemanfaatan ruas ini," sambung dia.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Klaten, AKP Riki Fahmi Mubarok mengatakan, pembukaan fungsional tol Klaten-Prambanan di malam hari situasional.
"Sampai saat ini masih sampai 18.00 WIB. Dari jam 6 pagi sampai pukul 18.00 WIB," kata dia.
Baca Juga: Atur Rute Berangkat, Ini Beberapa Tol Fungsional yang Bisa Dilewati Saat Mudik Nataru
Pihaknya akan mempertimbangkan pembukaan fungsional Tol Klaten-Prambanan pada malam hari.
"Volume kendaraan yang dari sektor tiga ataupun dari arah timur memang padat, antrean Klaten itu sudah cukup panjang itu bisa kita buka. Dan kita dari Satlantas melakukan beberapa rekayasa lalu lintas bukan hanya di dalam tol tapi juga arteri," ungkap dia.