Proyek MotoGP Terancam, Begini Cerita KTM Bisa Punya Utang Sampai Rp 48 Triliun

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 8 Desember 2024 | 08:10 WIB

Begini cerita KTM bisa punya utang raksasa (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Pabrikan KTM sedang dilanda permasalahan besar dengan utang menggunung yang mengancam proyek mereka di MotoGP.

Utang KTM sampai akhir 2024 ini telah mencapai sekitar 2,9 miliar euro atau mencapai sekitar Rp 48 triliun.

PHK terhadap sebagian karyawan juga telah dilakukan, juga penghentian sementara proses produksi motor, restrukturisasi manajemen, hingga berencana membatasi pengembangan motor RC16.

Sebenarnya bagaimana ceritanya sih pabrikan asal Austria tersebut sampai bisa menumpuk utang sebanyak itu?

Nah Pierer Mobility AG selaku induk perusahaan KTM, telah mengajukan pengajuan pailit alias pengajuan bangkrut karena tidak mampu membayar hutangnya yang telah menggunung itu.

Ada tiga anak perusahaan Pierer Mobility AG yang diajukan mengalami pailit, yakni KTM AG, KTM F&E GmbH, dan KTM Components GmbH.

KTM AG adalah perusahaan yang menaungi produksi motor KTM, Husqvarna, Gasgas dan juga MV Agusta.

Sedangkan KTM F&E GmbH adalah divisi research and development (R&D) KTM, kemudian KTM Components GmbH sebagai produsen suku cadang KTM.

Dari data Austrian Alpine Creditors Association (AKV) sebagaimana dilansir dari Motomatters, divisi KTM AG memiliki utang sekitar 2,739 miliar euro (Rp 45 triliun).

Baca Juga: Pembalap Lain Mana Mau, Ini Cara Maverick Vinales Bantu Atasi Krisis KTM

KTM F&E memiliki utang sekitar 105 juta euro (Rp 1,8 triliun), sedangkan KTM Components memiliki utang 79 juta euro (Rp 1,3 triliun).

Utang-utang tersebut terbagi ke beberapa pihak dari Bank Austria, hingga para vendor ataupun supplier KTM.

Penyebab awalnya adalah beberapa larangan dan isolasi yang terjadi di masa Covid-19, di mana penjualan KTM mengalami penurunan karena daya beli konsumen turun.

Namun di sana KTM agak sedikit agresif dalam melebarkan produksi, namun tidak diimbangi dengan permintaan dari konsumen.

Inflasi dan bunga utang yang meningkat, membuat dealer sulit menjual produk sedangkan stok produksi KTM terlalu melimpah.

Biaya produksi bertambah namun penjualan turun dari 1,338 juta euro pada awal 2023 menjadi 1,007 juta ada awal 2024.

Ambisi KTM yang terlalu besar dan tidak diimbangi dengan penjualan itu lah yang akhirnya membuat utang terus menumpuk hingga seperti sekarang.