GridOto.com - Mandor SPBU Pertamina desa Pelem, Pare, kabupaten Kediri, Jawa Timur haus duit.
Ia terbukti nyolong Pertalite di SPBU tempatnya bekerja senilai Rp 226 jutaan.
Jika dikonversi dalam liter, nilainya setara 16.000 liter Pertalite.
Penasihat hukum Kepala Administrasi SPBU Pelem, Eko Budiono menjelaskan cara licik yang digunakan pelaku.
Menurut Eko, kasus ini terungkap pada 18 November 2024.
Saat itu, kliennya melakukan pemeriksaan terhadap laporan teller dan menemukan adanya selisih delivery order (DO) pertalite sebesar 16.000 liter.
Setelah dimintai keterangan, terlapor mengaku Bensin bersubsidi tersebut telah dijual ke SPBU Desa Katang, Ngasem, Kabupaten Kediri, dengan harga di bawah pasaran.
Baca Juga: Tiap Hari Rutin Beli Pertalite dan Solar di SPBU, Dua Pria Ini Justru Terancam Denda Rp 60 Miliar
"Modusnya, terlapor menjual 16.000 liter pertalite bersubsidi ke SPBU lain dengan harga lebih rendah," ujar Eko Budiono, (1/12/24) menukil TribunJatim.com.
Eko menambahkan, penggelapan ini diduga melibatkan pihak lain, termasuk oknum karyawan Pertamina.
Terlapor disebut bekerja sama dengan sopir truk tangki yang mengangkut pertalite tersebut.
"Ini bukan hanya tanggung jawab SPBU, tetapi juga Pertamina. Karena BBM bersubsidi mengandung unsur dana negara, Pertamina seharusnya ikut bertindak," tegas Eko.
Eko menjelaskan, DO yang digunakan oleh terlapor tidak masuk ke dalam sistem administrasi SPBU Pelem, meskipun DO tersebut sudah dibayar penuh ke Pertamina.
Akibatnya, SPBU Pelem mengalami kerugian finansial yang signifikan.
"Terlapor diduga menjual pertalite itu dengan harga murah dan menerima uang sekitar Rp 120 juta dari transaksi tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Selamat Tinggal Bensin Murah, 235 SPBU Pertamina Resmi Tidak Jual Pertalite Lagi
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzi Pratama membenarkan pihaknya telah menerima laporan ini dan sedang menyelidiki kasus tersebut.
"Laporan sudah kami terima, dan kami akan mendalami penyelidikan lebih lanjut," terang Fauzi