Baca Juga: Pertamina Gercep Investigasi Kasus Filter Bensin Kotor Daihatsu Gandeng LAPI ITB
Mobil yang ditangani oleh bengkelnya antara lain Toyota Kijang Innova, Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, dan Suzuki APV.
Saking banyaknya, jumlah Pertamax yang ia kuras dari tangki BBM mobil yang bermasalah tersebut mencapai 200 liter.
"Karena untuk membersihkan endapan di tangki kan bensinnya harus dikuras dan setelah dikuras kan bensinnya sudah tidak bisa dipakai lagi," terang Eko.
Sama dengan tiga bengkel lainnya, semua mobil yang filter bensin dan tangkinya ada endapan misterius menggunakan bahan bakar Pertamax.
"Tapi warna dan bau Pertamax-nya berbeda. Kalau biasanya kan biru bening, nah ini lebih gelap dan baunya busuk atau tengik, di tangan itu baunya enggak hilang-hilang walau sudah dicuci," katanya lagi.
Dari hasil obrolan Eko dengan para pemilik mobil yang bermasalah, mereka mengisi Pertamax di SPBU Pertamina di berbagai lokasi.
"Ada yang di SPBU Pertamina di Parung, Ampera, dan bahkan ada yang mengisi di Rest Area di daerah Cilegon," ungkap Eko.
Biasanya setelah diisi BBM tidak akan langsung terasa, baru setelah mobil berjalan beberapa lama gejala mobil kehilangan tenaga akan muncul.
Oh ya, menurut Eko, selain menguras tangki, untuk memperbaikinya ia hanya membongkar dan membersihkan fuel pump saja.
"Selama fuel pump masih bekerja dengan normal ya enggak perlu diganti, bersihkan saja," terangnya lagi.
Nah, setelah pompa bahan bakar dan tangki bahan bakar bersih, mobil diisi bensin baru dan bisa bekerja dengan normal lagi.
Hasil Uji Lab
Sementara itu, pihak Pertamina sudah bergerak cepat merespons kejadian ini.
Pertamina bekerjasama dengan Lemigas mengambil sampel Pertamax dari SPBU di Cibinong dan beberapa wilayah lainnya.
Heppy Wulansari, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga mengatakan Lemigas telah selesai melakukan uji lab sampel-sampel tersebut.
"Hasil uji lab dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Dirjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," tegas Heppy.
"Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," lanjut Heppy.
Heppy menegaskan Pertamina akan terus memantau kualitas BBM dan bertanggung jawab terhadap produk yang kami salurkan.
"Kami berkomitmen untuk memastikan kualitas yang terbaik bagi konsumen kami dan tidak akan ragu untuk melakukan evaluasi jika diperlukan,” jelas Heppy.