"Saya berkiprah tahun 1986 di properti yang dimiliki Yamaha," jelasnya.
Pada tahun 1996 Dyonisius ia berpindah ke pabrik motor Yamaha.
Perjalanan kariernya di YIMM pun cukup unik, karena langsung menjabat sebagai Direktur Pemasaran setelah awalnya sempat ditolak saat melamar ke Yamaha.
Di pabrikan inilah ia mencapai puncak karirnya sebagai Presiden Director.
ia mengenang saat memulai karirnya di pabrik motor Yamaha.
Situasi ekonomi di Indonesia turun drastis akibat gejolak pada 1998 sampai dilanda krisis moneter.
Nilai tukar rupiah jeblok, dari Rp 2.500 per 1 dollar AS sampai puncaknya mencapai Rp 17.000 per 1 dollar AS.
Pada masa ini, ada dua hal yang dia ingat.
Baginya, perusahaan boleh rugi dan produksi bisa minim. Tapi, pabrik tak boleh tutup.
Berbekal pengalaman puluhan tahun inilah Yamaha hingga kini tetap berkibar sebagai produsen roda dua yang besar di Indonesia.
.