Menurutnya, sejauh ini kita kesulitan melihat perubahan signifikan dari apa yang kita perjuangkan selama.
Atas alasan itulah ia menambahkan, "kita mesti lebih keras mengupayakan perubahan yang lebih membawa dampak."
Agung Wibawanto selaku Marketing Communication Manager untuk National Geographic Indonesia, mengungkapkan bahwa melalui pameran ini National Geographic Indonesia tidak hanya menampilkan keindahan alam Nusantara, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang tanggung jawab bersama untuk kelestarian Bumi.
"Selama 20 tahun terakhir, kami telah berusaha menginspirasi masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui visual yang menawan dan informatif, kami ingin mengajak para pengunjung untuk menyadari bahwa setiap langkah kecil dapat menciptakan dampak besar bagi generasi mendatang," ujar Agung.
Jakarta International Literary Festival 2024 juga mengundang Mahandis Yoanata Thamrin, dalam diskusi panel bertajuk Sowing Hope: Making Sparks in the Dark (Menabur Harapan, Memantik Percikan dalam Kegelapan).
Sebuah diskusi yang membahas bagaimana para penulis dan jurnalis menggambarkan dan menanamkan harapan dalam kondisi yang sangat kelam.
Sesi diskusi ini turut dihadiri Sapariah Saturi dan Niduparas Erlang, yang dipandu oleh Evi Mariani.
Diskusi digelar pada Minggu, 1 Desember 2024 pukul 15.00-16.00 WIB di Teater Wahyu Sihombing, Taman Ismail Marzuki.
Sekadar info, National Geographic merupakan jurnal resmi dari National Geographic Society, sebuah organisasi nirlaba di bidang keilmuan dan pendidikan yang berpusat di Washington, D.C., Amerika Serikat.
Selama lebih dari 130 tahun, National Geographic telah menginspirasi publik untuk lebih peduli pada planet ini.
Edisi bahasa Indonesia hadir sejak April 2005, yang lisensi penggarapannya oleh Grid Network, Kompas Gramedia Group of Media.