GridOto.com - Aquaplaning atau hydroplaning menjadi potensi bahaya di musim hujan.
Pasalnya aquaplaning terjadi karena tapak ban mobil kehilangan kontak dengan jalan ketika melewati jalan basah atau genangan air.
Tentu menjadi bahaya karena mobil akan kehilangan traksi dan melintir karena aquaplaning, khususnya di kecepatan tinggi.
"Penyebab utama terjadi aquaplaning adalah kondisi tapak ban yang botak," tegas Mochammad Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia.
Baca Juga: Jalanan Licin, Ini Pentingnya Cek Kondisi Ban Mobil saat Musim Hujan
Pada tapak ban dirancang dengan alur atau groove.
Groove ini yang menjadi jalur got aliran air ketika dilewati ban agar terpecah ke sisi pinggir ban.
Sehingga tapak ban tetap mendapat kontak dengan jalan sekalipun melewati jalan basah atau genangan air.
"Genangan air perlu dipecah karena ban punya rongga udara yang bisa terangkat oleh massa jenis air," jelas Rozi.
Inilah yang terjadi ketika tapak ban botak karena tidak ada bagian yang bisa memecah genangan air.
Baca Juga: Ini Ban Motor Yang Cocok Dipakai Saat Musim Hujan, Nggak Licin
Genangan air yang tidak dipecah bisa dengan mudah membuat ban mengambang.
"Sekalipun tapak ban tebal juga tetap berpotensi mengalami aquaplaning jika kecepatan mobil terlalu tinggi melewati genangan air," wanti Rozi.
"Momentum terlalu cepat membuat air belum sempat terpecah tapi ban sudah terangkat," terangnya.