Fenomena di Gunung Kidul, Pemotor Terpaksa Pakai Jas Hujan Meski Panas Terik

Irsyaad W - Selasa, 19 November 2024 | 15:00 WIB

Rekaman video kondisi jalan di Gunungkidul, Yogyakarta yang tengah diserang ulat pohon jati, hingga beberapa pengendara motor memakai jas hujan meski panas terik (Irsyaad W - )

"Betul. Jadi tak hanya di Gunungkidul, daerah yang banyak pohon jatinya, akan mudah ditemukan ulat jati," ungkap Hari.

Sementara liur dari ulat jati ini dapat meninggalkan noda pada pakaian yang cukup sulit untuk dihilangkan.

Hari menerangkan, ulat ini nantinya akan berubah menjadi kupu-kupu berjenis Hyblaea puera yang mempunyai warna indah di sayapnya.

"Kalau di satu tempat makanannya habis, dia kemudian akan berpindah cari makan (ke tempat lain)," ucap dia.

Ketika saatnya memasuki fase pupa, ulat jati ini akan jatuh ke tanah dan untuk menjadi kepompong di sana.

Baca Juga: Awalnya Dikira Halu, Pemilik Honda Vario Ini Kaget Ada Hewan Ngumpet di Cover Depannya

Hari menjelaskan, ulat jati mempunyai siklus hidup yang berawal dari telur. Setelah itu, berubah menjadi ulat seperti yang terjadi saat ini.

"Kemudian pupa atau kepompong, lalu kupu-kupu," ujar dia.

Lebih lanjut, Hari menyampaikan bahwa ulat jati yang sedang banyak di Gunungkidul itu tidak berbahaya bagi manusia.

"Ulat jati tidak berbahaya, tidak bikin gatal," tuturnya.

Bahkan, menurutnya, banyak masyarakat Gunungkidul yang mencari kepompong atau pupa ulat jati untuk dijadikan olahan makanan.

Dikutip dari Kompas.com, (18/11/24), kepompong ulat jati ini disebut sebagai ungkrung oleh masyarakat Gunungkidul.

Ungkrung ulat jati umumnya berbentuk lonjong dengan warna beragam seperti merah atau oranye dan memiliki ukuran sekelingking bayi.

Baca Juga: Tabrak Hewan Ternak di Jalan Tol Siapa yang Salah, Begini Aturannya

Cara pengolahan ungkrung ulat jati ini pun terbilang sederhana, yakni digoreng dengan ditambahkan bawang putih, garam, dan sedikit penyedap rasa.

Masyarakat setempat biasanya memulai pencarian ungkrung ulat jati yang kaya akan protein ini sejak pagi, terutama setelah subuh.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh YOGYAKARTA (@wisatadiyogyakarta)