"Mungkin karena kaget itu, akhir-akhir ini masih sering," jelasnya disitat dari SuryaMalang, Jumat (15/11/2024).
Ia mengatakan, sebenarnya mendukung adanya polisi tidur ini.
Karena, semenjak ada speed bump tersebut masyarakat yang hendak menyebrang tidak lama lagi, karena padatnya lalu lintas.
Hanya saja, posisi polisi tidurnya yang terlalu dekat.
Ditambah lagi terlalu tinggi membuat pengendara sering jatuh.
"Kalau bisa seperti di Jember, jadi cuma de de det itu," tuturnya.
Untuk polisi tidur di sebelah barat itu terlalu tinggi. Sudah pernah ditipiskan, tapi tetap terlalu tinggi.
"Apalagi yang sana itu belokan, orang itu tidak biasa," pungkasnya.