Teknik Bikin Truk Irit Solar Ini Sering Dipakai, Padahal Risiko Bikin Rem Blong

Irsyaad W - Sabtu, 16 November 2024 | 11:15 WIB

Kecelakaan Truk Rem Blong di Mojosongo, Solo (6/3/2018) (Irsyaad W - )

GridOto.com - Para sopir truk baiknya tinggalkan teknik bikin irit Solar berikut, karena risiko bikin rem blong.

Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mengomentari terkait kecelakaan di KM 92 tol Cipularang, (11/11/24).

Menurutnya kasusnya sama seperti yang sebelumnya, yakni salah operasional.

"Pasti (penyebabnya) perilaku netralkan transmisi untuk menghemat bahan bakar," kata Jusri, (13/11/24) menukil Kompas.com.

Jusri menjelaskan, sopir truk di Indonesia kerap melakukan hal tersebut buat menghemat BBM.

Jadi saat melewati jalan menurun, mesin tidak bekerja dengan berat, meluncur saja sambil dikendalikan pakai rem kaki.

"Jadi ada selisih dari ongkos, bisa dia bawa pulang. Itu orientasi sopir truk yang mengangkut barang," kata Jusri.

Baca Juga: Dugaan Salah, Ternyata Rem Truk Trailer Biang Kerok Tragedi KM 92 Tol Cipularang Bekerja Normal

mech4study
Ilustrasi sistem rem angin

Padahal kalau mengandalkan rem kaki saja, berakibat sistem pengereman yang overheat.

Nantinya kemampuan rem menurun dan paling parah sampai blong.

"Saat yang sama, karena posisi perseneling netral, dia (sopir) tidak bisa masukkan ke gigi rendah. Dia cuma bisa masuk ke gigi lima atau empat, makanya saat dievakuasi, posisi gigi ada di gigi yang tinggi," kata Jusri.

Seharusnya, sebelum sopir melewati turunan, pasang gigi transmisi di posisi dua atau satu.

Jadi mesin membantu mengurangi kecepatan truk karena ada engine brake dan rem kaki tidak sering digunakan.

Sebelumnya diberitakan, tim Korlantas Polri menemukan fakta terkait posisi persneling truk trailer pemicu kecelakaan tersebut.

"Sopir truk tidak menggunakan engine break secara maksimal saat kecelakaan beruntun yang melibatkan 17 kendaraan terjadi," kata Kakorlantas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan dilansir dari Tribunnews.com.

Baca Juga: Bisa Jadi Penolong, Fitur Ini Mampu Kurangi Risiko Truk Rem Blong Jadi Fatal

Ini ditemukan setelah Aan Suhanan langsung turun mengecek kondisi korban insiden Tol Cipularang KM 92 di RS Abdul Radzak, (11/11/24) petang.

"Setelah kita cek truk tronton (trailer,-red), kita cek perseneling ada di gigi 4. Artinya dengan turunan seperti ini, sopir tidak menggunakan engine break secara maksimal," ujar Aan.

Berdasarkan temuan sementara, Kakorlantas menyebut kondisi truk diduga kuat gagal melakukan pengereman alias rem blong.

"Kemungkinan sopir tak bisa melakukan pengereman atau bisa dikatakan rem blong," ucapnya.

Meski begitu, pihaknya masih akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab pasti tabrakan beruntun tersebut.

"Kita belum bisa menyimpulkan secara pasti tabrakan diakibatkan kelalaian sopir atau bukan, nanti kita selidiki besok saat olah TKP," katanya

"Tapi hasil penyelidikan sementara Faktanya seperti itu, perseneling tinggi artinya di 4 termasuk tinggi, engine break tidak maksimal," ucapnya.

Ini jelas bikin heran karena dengan kontur jalan menurun, biasanya disarankan untuk menggunakan gigi rendah.