Mercedes-Benz 600 Pullman (W100) ini yang pertama dipakai Presiden Soeharto ketika pertama kali berkuasa di tahun 1966 sampai pada akhir tahun 1970-an.
"Mobil kepresidenan yang dipakai waktu itupun masih belum anti peluru," ungkap pria kelahiran Jakarta, 11 Oktober 1949 ini.
Baca Juga: Pantas Saja, Ini Alasan Banyak Mobil Kepresidenan Warnanya Hitam
Jongkie sendiri sudah menangani Mobil Kepresidenan RI sejak era Presiden Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY sampai Jokowi.
"Tapi belakangan ini saya dimintai pendapat dan saran dalam mobil kepresidenan, khususnya menyangkut mobil anti peluru dan opsi-opsi yang diperlukan dan tidak diperlukan," lanjut pehobi badminton dan sepak bola ini.
Selama menangani mobil kepresidenan ada banyak kisah menarik yang dialami oleh Jongkie.
Sayangnya, banyak cerita Jongkie yang tidak bisa diungkap ke publik.
"Jadi montir mobil kepresidenan harus punya skill mumpuni, bisa menjaga rahasia, dan harus siap sedia 24 jam," terang ayah dari dua orang anak ini.
Baca Juga: Mau Diganti Presiden Prabowo, Intip Spek Mobil Dinas Menteri Era Jokowi dan SBY
Jongkie menceritakan bahwa ia pernah malam-malam dijemput Polisi Militer buat menyiapkan mobil kepresidenan yang akan dipakai di kunjungan dadakan Presiden Filipina Ferdinand Marcos ke Indonesia.
Kisah lainnya ketika mesti memperbaiki mobil kepresidenan yang ditumpangi Presiden Soeharto yang tiba-tiba mogok di daerah Bedugul, Bali.
"Itu saya langsung ngolong di aspal yang panas untuk mengganti slang bensin yang tiba-tiba bocor lalu begitu mobil selesai diperbaiki disuruh lapor ke Pak Harto, untungnya beliau tidak marah dan hanya menyuruh diservis saja mobilnya," tutup Jongkie.
Jadi begitu cerita montir Mobil Kepresidenan Republik Indonesia, gaes.