"SMK-PAU bukan hanya sekadar formalitas, tetapi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas transportasi publik yang aman dan terpercaya. Kami berharap sertifikat ini memotivasi perusahaan angkutan lain untuk berpartisipasi," ujar Solihin.
Acara ini juga diisi dengan sosialisasi pentingnya penerapan sistem manajemen keselamatan yang ketat oleh Investigator Senior KNKT Achmad Wildan.
Dalam kesempatan tersebut, Wildan menyoroti beberapa kejadian kecelakaan kendaraan besar beberapa waktu terakhir ini disebabkan oleh banyak faktor.
Pertama dari sisi pengemudi, terjadi karena kondisi tubuh yang tidak prima atau dalam keadaan tidak sehat, tidak bugar, dan tidak kompeten dalam memahami teknologi kendaraan.
Kedua, banyak ditemukan kendaraan yang tidak siap operasi dan terdapat malfunction.
Ketiga disebabkan kurangnya pemahaman terhadap karakteristik rute yang dilalui.
Keempat karena tata cara pemuatan yang dapat menimbulkan resiko kecelakaan.
Baca Juga: Aman Dari Nyeruduk Garasi, Suzuki Spacia Gear Punya Fitur Ini
"Selain itu, setidaknya telah terjadi 5.200 kasus kecelakaan yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia dan disebabkan karena rem blong. Kecelakaan seperti itu seharusnya tidak perlu terjadi jika perusahaan menerapkan SMK-PAU dengan konsisten," paparnya.
"Bisa dikatakan SMK adalah obatnya untuk mencegah kecelakaan yang berulang terjadi," ungkap Wildan.
Ini Dia perusahaan yang diberikan sertifikat
1. PT. Bianglala Metropolitan;
2. PT. Dinamika Utama Cemerlang;
3. PT. Rimo Bunga Trans;
4. PT. Jasa Transport International;
5. PT. Transvia Anugerah Utama;
6. PT. Trans Xpress Indonesia;
7. PT. Kaluku Transport Utama;
8. PT. Mawira Kencana Mas;
9. PT. Berdikari Cipta Logistik;
10. PT. ANS Utama Logistik;
11. PT. Trijaya Masline Trans;
12. PT. SMAS Logistics Worldwide;