GridOto.com - Usai kemenangan balapan MotoGP Malaysia 2024, Pecco Bagnaia masih tertinggal 24 poin dari Jorge Martin di tabel klasemen MotoGP 2024.
Jorge Martin yang memiliki 485 poin sudah selangkah lebih dekat dengan gelar juara MotoGP 2024, sedangkan Pecco Bagnaia tertinggal dengan 461 poin kejuaraan.
Namun jika melihat data statistik antara Martin dan Bagnaia sampai seri ke-19 di Sirkuit Sepang, banyak penggemar yang akan sulit mempercayainya.
Soal kemenangan Grand Prix, ternyata sang juara bertahan jauh lebih unggul dari pesaing terdekatnya tersebut.
Bagnaia telah mengoleksi 10 kemenangan GP termasuk terakhir di Sepang, sedangkan Martin tertinggal jauh dengan 3 kemenangan di Portimao, Prancis dan Indonesia saja.
Sedangkan untuk balapan sprint, Martin unggul tipis dengan raihan 7 kemenangan melawan 6 kemenangan sprint milik Bagnaia.
Tentang raihan podium termasuk kemenangan di sprint dan balapan utama, Martin unggul dengan 30 kali naik podium sedangkan Bagnaia 24 kali naik podium.
Detailnya Martin masing-masing 15 kali naik podium baik di sprint dan balapan utama, di sisi lain Bagnaia 15 kali podium di balapan utama dan 9 kali saja di sprint.
Jika melihat sekilas dari statistik tersebut, bagaimana bisa pembalap tim Ducati Lenovo tersebut bisa kalah?
Baca Juga: Berbahaya, Jorge Martin Minta Teknik Ciptaan Valentino Rossi Dilarang di MotoGP
Padahal kemenangan utama lebih banyak, jumlah kemenangan di sprint juga hanya tidak jauh dari Martin.
Nah penyebab utamanya adalah Bagnaia terlalu sering terjatuh pada saat-saat penting dan membuatnya kehilangan banyak poin.
Salah satunya saja saat tabrakan dengan Marc Marquez di Portimao pada awal musim, yang membuatnya kehilangan poin berharga.
Kemudian juga insiden dengan adik Marc, Alex Marquez, saat memperebutkan posisi ketiga dalam balapan di Aragon awal September lalu.
Belum lagi beberapa balapan lain terutama di sprint, di mana Bagnaia sering terjatuh bahkan saat berada di posisi podium ataupun memimpin lomba.
Seperti dalam balapan sprint di Sepang kemarin Sabtu (2/11), di mana Bagnaia malah jatuh saat di posisi kedua.
Di sisi lain sang rival, Jorge Martin, jauh lebih jarang dalam membuat kesalahan semacam itu, sehingga ia terus dapat meraih lebih banyak poin baik dari sprint maupun balapan utamanya.
Kesalahan fatal Martin yang diingat orang hanya saat ia memilih masuk pit di MotoGP San Marino lalu, yang membuatnya kehilangan begitu banyak poin berharga.
Di sini lah Martin lebih cerdas dan bermain lebih hati-hati agar dapat mengamankan lebih banyak poin untuk kejuaraan.