Padahal kemenangan utama lebih banyak, jumlah kemenangan di sprint juga hanya tidak jauh dari Martin.
Nah penyebab utamanya adalah Bagnaia terlalu sering terjatuh pada saat-saat penting dan membuatnya kehilangan banyak poin.
Salah satunya saja saat tabrakan dengan Marc Marquez di Portimao pada awal musim, yang membuatnya kehilangan poin berharga.
Kemudian juga insiden dengan adik Marc, Alex Marquez, saat memperebutkan posisi ketiga dalam balapan di Aragon awal September lalu.
Belum lagi beberapa balapan lain terutama di sprint, di mana Bagnaia sering terjatuh bahkan saat berada di posisi podium ataupun memimpin lomba.
Seperti dalam balapan sprint di Sepang kemarin Sabtu (2/11), di mana Bagnaia malah jatuh saat di posisi kedua.
Di sisi lain sang rival, Jorge Martin, jauh lebih jarang dalam membuat kesalahan semacam itu, sehingga ia terus dapat meraih lebih banyak poin baik dari sprint maupun balapan utamanya.
Kesalahan fatal Martin yang diingat orang hanya saat ia memilih masuk pit di MotoGP San Marino lalu, yang membuatnya kehilangan begitu banyak poin berharga.
Di sini lah Martin lebih cerdas dan bermain lebih hati-hati agar dapat mengamankan lebih banyak poin untuk kejuaraan.