Dari situ tekanan hidrolis akan dibagi ke beberapa bagian utama girboks.
Yaitu ke sistem cooler oli, torque converter, dan sistem lubrikasi.
"Pembagian tekanan hidrolis diatur dari klep solenoid valve body," sebut Hermas.
Solenoid akan membuka-tutup aliran tekanan hidrolis yang dibutuhkan berdasarkan perintah ECU mobil dari pengoperasian tuas transmisi.
Tekanan hidrolis yang masuk ke sistem cooler menjaga sirkulasi oli transmisi pada suhu optimal.
Yang masuk ke torque converter, tekanan hidrolis mengatur putaran input shaft untuk melaksanakan pergerakan perpindahan gigi.
Aliran oli transmisi yang masuk ke sistem lubrikasi memberikan pelumasan ke kampas kopling dan rasio gigi.
"Jadi kalau valve body tidak bisa bekerja baik, transmisi matik juga tidak bisa beroperasi sempurna," terang Hermas.
Baca Juga: Harus Tahu, Begini Cara Mudah Baca Kode Profil Ukuran Ban Mobil