Jika tetap pakai Y-shift tetap ditahan sampai realese secara otomatis pada 9.000 rpm, justru akselerasinya akan tertahan.
"Y-Shift itu seperti turun gigi, kalau torsi sudah dapat langsung di-cancel saja, jangan dipaksa sampai rpm tinggi," jelasnya kembali.
Saat sedang gas pol, cara meng-cancel Y-shift adalah dengan menekan tombol mode di panel setang sebelah kiri.
Dan memang benar, saat dicoba, melepas Y-shift 3 saat putaran mesin di bawah 8.000 rpm, akan membuat kecepatan di putaran atas terasa lebih cepat.
Y-Shift hanya dipakai untuk membantu akselerasi di awal saja. Sedang di putaran tengah ke atas biarkan transmisi elektronik YECVT mengkalkulasi ratio yang terbaik.
"Kalau saya malah lebih suka tidak dimainkan sama sekali Y-shift nya. Toh saat dibuka gas mendadak langsung aktif Y-shirt 1 untuk membantu akselerasi awal," jelas Muhamad Arief, Instruktur Yamaha Riding Academy PT YIMM.
Lalu mana yang lebih cepat, menggunakan Y-Shift atau tanpa Y-Shift.
Hasil test tim OTOMOTIF menunjukan, akselerasi dengan Y-Shift masih sedikit lebih cepat. Dengan catatan harus cepat di-cancel, jangan ditahan terlalu lama.
Tapi top speed-nya sama saja. Sekitar 123 sampai 126 km/jam tergantung hambatan angin dan bobot pengendara.
NMAX TURBO S-Mode tanpa Y-Shift
0-60 km/jam: 4,97 detik
0-80 km/jam: 8,56 detik
0-100 km/jam: 16,70 detik
0-201 m: 11,73 detik
0-402 m: 19,17 detik
NMAX TURBO S-Mode dengan Y-Shift
0-60 km/jam: 4,87 detik
0-80 km/jam: 8,55 detik
0-100 km/jam: 15,87 detik
0-201 m: 11,67 detik
0-402 m: 19,10 detik