Selanjutnya baru ia memberikan kembali posisinya kepada Nakagami, yang memang secara kecepatan tidak sekuat Bastianini.
Setelahnya Marquez menyalip Nakagami lagi, dan kemudian berhasil mengakhiri balapan di posisi ke-11.
Jadi di sana rekan Pecco Bagnaia ini merasa dirugikan, lantaran harusnya ia bisa finis di depan Marquez jika hukuman dijalankan dengan semestinya.
Usai balapan, Bastianini yang kesal langsung menghampiri kantor Race Direction dan Stewards untuk mencari kejelasan.
"Aku ke Race Direction karena ingin mengklarifikasi beberapa hal," kata The Beast, dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Ketika Marquez diharuskan memberikan satu posisi, maka teorinya ia harus memberikannya kepadaku karena aku adalah pembalap di belakangnya," jelasnya.
Bastianini pun menyoroti aksi tersebut sebagai tindakan yang cenderung licik dan dapat memberikan contoh buruk kepada pembalap lain.
"Namun Marc itu 'pintar', ia secara cepat menyalip Nakagami dan kemudian membiarkannya lewat," ungkap Bastianini.
"Ini bisa memberikan sebuah contoh, meski harus diakui ia sangat cerdas dalam mengambil keuntungan dari situasi untuk tidak kehilangan waktu," jelas pembalap tim Ducati Lenovo itu.
Bastianini pun kesal lantaran Race Direction ataupun Stewards hanya mengangguk-angguk saja mengenai hal tersebut namun tidak mau melakukan apapun.
"Itu memang tidak ada aturan resminya, tapi harusnya kau langsung menjalaninya begitu mendapat peringatan, tanpa harus menjalani tiga lap yang sekarang diperbolehkan," lanjutnya.
"Aku tidak menerima jawaban jelas dari Race Direction, mereka bilang paham situasinya tapi tidak ada lagi. Aspek semacam ini masih belum jelas untuk semua pembalap," tegasnya.