"Aku harus menjaga ban depan tetap dingin agar bisa melakukan serangan," lanjut pembalap berusia 31 tahun tersebut.
Sayangnya ia masih kurang bersabar, suhu ban yang agak tinggi membuat tekanan ban naik sehingga grip pun berkurang.
Kemudian ia memaksakan diri melibas tikungan dengan kemiringan lebih dari seharusnya, dan insiden pun terjadi.
"Aku kehilangan grip ban depan hanya dengan 1,5 derajat lebih miring dari kemiringan maksimal," ungkap Marquez.
Marquez juga mengungkap bahwa disunatnya performa Ducati Desmosedici GP23 juga membuatnya sangat kewalahan untuk mengejar Bagnaia di lurusan.
"Mereka (Ducati) melepas beberapa part dari motor kami. GP24 mendapat evolusi di beberapa area, tapi aku tidak mengendarai motor itu kan," sambungnya.