GridOto.com - Sistem hybrid Hyundai Santa Fe punya satu keunikan yaitu transmisinya yang masih konvensional, bagaimana cara kerjanya?
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah resmi meluncurkan mobil baru Hyundai Santa Fe generasi terbaru di Indonesia pada Kamis (24/10).
Melanjutkan generasi sebelumnya, Hyundai Santa Fe terbaru berfokus pada Honda CR-V ketimbang 'menyasar' segmen Fortuner.
Ubahan paling terasa pada Santa Fe selain dari tampilan kotaknya adalah pemakaian mesin hybrid daripada mesin diesel.
Sistem hybrid yang disematkan pada Santa Fe memiliki mesin empat silinder turbo 1.598 cc dan satu motor listrik penggerak.
Baca Juga: Segini Skema Cicilan All New Hyundai Santa Fe, Bisa Tenor 3 Atau 5 Tahun
Secara kombinasi, mesin turbo dan motor listrik Santa Fe mampu melontarkan tenaga 230 dk dan torsi 367 Nm yang disalurkan ke roda depan.
Keunikan dari sistem hybrid Santa Fe tersebut adalah transmisinya yang masih konvensional 6-percepatan otomatis berkode A6MF2H.
Umumnya mobil hybrid memiliki transmisi power-split planetari untuk memisahkan dan menyambungkan tenaga mesin dan motor listrik.
Nah sistemnya Hyundai bernama Transmission Mounted Electric Device (TMED) yang menaruh motor listrik di transmisi.
Di antara mesin dan transmisi terdapat kopling basah yang berfungsi menyambungkan tenaga mesin ke roda.
Baca Juga: Bikin Minder Honda CR-V, Begini Spek Hyundai Santa Fe Hybrid Termurah
Lalu untuk 'membangunkan' mesin, Hyundai menambahkan hybrid starter generator (HSG).
Ketika kecepatan rendah, motor listrik bisa menyalurkan tenaga ke roda lewat transmisi sampai tenaga mesin dibutuhkan.
Waktu tenaga mesin dibutuhkan, HSG menyalakan mesin dan sistem segera mensinkronisasi putaran mesin.
Karena memakai transmisi konvensional, sistem hybrid TMED memiliki respons akselerasi yang lebih cekatan dari hybrid power-split biasa.