Berkaca Kasus Avanza Ludes di Solo, Ini Tipe Pemadam yang Bikin Api Ampun-ampun

Ferdian - Minggu, 27 Oktober 2024 | 17:30 WIB

Toyota Avanza ludes dilalap api di waduk Gilingan, Solo (Ferdian - )

GridOto.com - Viral belum lama ini Toyota Avanza ludes jadi bangkai di Solo.

Tepatnya di jalan A. Yani tepatnya di Viaduk Gilingan Banjarsari, Solo (26/10/2024) dini hari.

Menurut berbagai informasi, awal ludesnya mobil tersebut dikarenakan adanya kebocoran bensin.

Mobil berisi pasangan suami istri tersebut sedang dalam perjalanan dari Mojosongo mau ke Semarang.

Saat melintas di Underpass Viaduk Gilingan dari arah Barat ke Timur, keduanya dihampiri pengendara lain yang memberitahu terkait kebocoran bensin tersebut.

Usai mendapatkan informasi adanya kebocoran bensin itu, pengemudi dan penumpang mobil langsung menghentikan laju mobil dan turun memeriksa kendaraan mereka.

Namun sesaat kemudian, percikan api tiba-tiba muncul hingga mengakibatkan mobil dilahap si jago merah.

Beruntung suami istri tersebut sudah turun sebelum api muncul.

Baca Juga: Agya Membara di Tol Gayamsari, Tak Berkutik Usai Hajar Benda Ini

Sekadar informasi, peristiwa terbakarnya mobil bukan sekali ini saja terjadi.

Untuk mencegah kondisi mobil lebih parah usai muncul api, alat pemadam api ringan menjadi hal penting yang dibawa dalam perjalanan.

Jadi untuk mengantisipasi ini, tak ada salahnya melengkapi mobil dengan Alat Pemadam Api Ringan.

Namun sebelum membelinya, pelajari dulu alat pemadam api yang bagaimana yang bisa digunakan memadamkan mobil yang terbakar.

Sebab ada beberapa jenis APAR di pasaran, yang kegunaanya masing-masing diklasifikasikan berdasarkan bahan penyebab kebakaran.

“Setiap alat pemadam api memiliki kriteria masing-masing yang dibuat khusus untuk penanganan jenis kebakaran tertentu,” buka Agung Budhy Hambaka, supplier APAR dari CV Agung Jaya Sejahtera di Jurang Mangu, Pondok Aren, Tangsel beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Livina Jadi Seonggok Besi Rongsokan, Diawali Bau Aneh yang Tercium Sopir

Istimewa
Ilustras harga tabung APAR untuk di mobil

Dengan mengetahui kelas-kelas kebakaran tersebut, lanjut Agung, tentunya akan membantu kita mengenali risiko yang mungkin terjadi sewaktu-waktu.

Adapun kategori kebakaran yang dimaksud antara lain sebagai berikut: Kebakaran Kelas A: Benda padat non logam mudah terbakar, contohnya kayu, busa, tekstil, karet, kertas dan lain-lain. Kebakaran

Kelas B: Bahan bakar cair seperti alcohol, solvent, bensin, minyak tanah, solar, oli, dan sebagainya. Kebakaran

Kelas C: Listrik Kebakaran

Kelas D: Benda padat dari logam seperti aluminium, tembaga, besi, baja dan sebagainya.

Kebakaran Kelas E: Radio aktif (berdasarkan standarisasi Amerika).

Kebakaran kelas K: Lemak dan minyak masakan.

1. JENIS CAIRAN

Jenis ini menggunakan media air bertekanan tinggi.

Cocok digunakan untuk memadamkan api yang disebabkan benda padat nonlogam seperti kertas, kain, karet dan plastik (Kebakaran Kelas A).

Namun akan sangat berbahaya jika digunakan untuk kebakaran yang disebabkan listrik (Kebakaran Kelas C).

2. JENIS BUSA (FOAM)

Sesuai namanya, alat pemadam kebakaran ini saat disemprotkan akan berbentuk busa. Busa yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.

APAR jenis ini efektif memadamkan api yang ditimbulkan bahan-bahan padat nonlogam seperti kertas, kain, karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A).

Serta kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti bensin, solar, alkohol, solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).

Baca Juga: Satu Tangki Daihatsu Zebra Terbuang Percuma, Jadi Api Usai Distarter

3. JENIS BUBUK KIMIA KERING (DRY CHEMICAL POWDER)

Saat disemprotkan APAR jenis ini akan menyemburkan bubuk-bubuk halus kering yang terbuat dari bahan kimia. Cara kerjanya, bubuk kimia kering yang disemburkan akan menyelimuti bahan yang terbakar, sehingga dapat memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran.

“Sifat bahan APAR umumnya menyerap oksigen, sehingga api cepat padam,” jelas Agung lagi. APAR jenis ini menurut Agung cukup efektif memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran, khususnya Kelas A, B dan C. “

APAR jenis ini yang paling cocok digunakan di mobil. Soalnya penyebab kebakaran di mobil biasanya diakibatkan oleh korsleting listrik yang memicu api di ruang mesin.”

“Lalu di mobil juga kan banyak benda padat non logam kayak jok, karpet, serta zat cair mudah terbakar macam bensin, solar, dan oli,” tukasnya.

Selain itu, jenis dry chemical powder juga bersifat isolator alias tidak menghantarkan listrik. “Jadi aman dari bahaya kesetrum saat memadamkan. Tapi kekurangannya y aitu, ia meninggalkan serbuk,” ujar Agung.

4. JENIS KARBON DIOKSIDA (CO2)

Menurut kegunaannya, APAR jenis ini lebih efektif untuk kebakaran kelas B dan C.

“Jenis ini kelebihannya tidak meninggalkan jejak. Namun kurang ampuh buat memadamkan api yang berasal dari benda padat nonlogam (Kebakaran Kelas A),” jelasnya lagi.

Oiya, saat ditanya apakah APAR standar di mobil baru yang rata-rata kapasitasnya cuma 1 kg, dapat memadamkan kebakaran mobil secara maksimal.

"Rasanya kalau cuma 1 kg kurang, minimal 2 kg. Kecuali bila kebakaran tersebut baru muncul atau masih kecil, trus langsung disemprot APAR," pungkasnya.