Berkaca Kasus Avanza Ludes di Solo, Ini Tipe Pemadam yang Bikin Api Ampun-ampun

Ferdian - Minggu, 27 Oktober 2024 | 17:30 WIB

Toyota Avanza ludes dilalap api di waduk Gilingan, Solo (Ferdian - )

Kelas C: Listrik Kebakaran

Kelas D: Benda padat dari logam seperti aluminium, tembaga, besi, baja dan sebagainya.

Kebakaran Kelas E: Radio aktif (berdasarkan standarisasi Amerika).

Kebakaran kelas K: Lemak dan minyak masakan.

1. JENIS CAIRAN

Jenis ini menggunakan media air bertekanan tinggi.

Cocok digunakan untuk memadamkan api yang disebabkan benda padat nonlogam seperti kertas, kain, karet dan plastik (Kebakaran Kelas A).

Namun akan sangat berbahaya jika digunakan untuk kebakaran yang disebabkan listrik (Kebakaran Kelas C).

2. JENIS BUSA (FOAM)

Sesuai namanya, alat pemadam kebakaran ini saat disemprotkan akan berbentuk busa. Busa yang disembur keluar akan menutupi bahan yang terbakar, sehingga oksigen tidak dapat masuk untuk proses kebakaran.

APAR jenis ini efektif memadamkan api yang ditimbulkan bahan-bahan padat nonlogam seperti kertas, kain, karet dan lain sebagainya (Kebakaran Kelas A).

Serta kebakaran yang dikarenakan bahan-bahan cair yang mudah terbakar seperti bensin, solar, alkohol, solvent dan lain sebagainya (Kebakaran Jenis B).

Baca Juga: Satu Tangki Daihatsu Zebra Terbuang Percuma, Jadi Api Usai Distarter

3. JENIS BUBUK KIMIA KERING (DRY CHEMICAL POWDER)

Saat disemprotkan APAR jenis ini akan menyemburkan bubuk-bubuk halus kering yang terbuat dari bahan kimia. Cara kerjanya, bubuk kimia kering yang disemburkan akan menyelimuti bahan yang terbakar, sehingga dapat memisahkan oksigen yang merupakan unsur penting terjadinya kebakaran.

“Sifat bahan APAR umumnya menyerap oksigen, sehingga api cepat padam,” jelas Agung lagi. APAR jenis ini menurut Agung cukup efektif memadamkan kebakaran di hampir semua kelas kebakaran, khususnya Kelas A, B dan C. “

APAR jenis ini yang paling cocok digunakan di mobil. Soalnya penyebab kebakaran di mobil biasanya diakibatkan oleh korsleting listrik yang memicu api di ruang mesin.”

“Lalu di mobil juga kan banyak benda padat non logam kayak jok, karpet, serta zat cair mudah terbakar macam bensin, solar, dan oli,” tukasnya.

Selain itu, jenis dry chemical powder juga bersifat isolator alias tidak menghantarkan listrik. “Jadi aman dari bahaya kesetrum saat memadamkan. Tapi kekurangannya y aitu, ia meninggalkan serbuk,” ujar Agung.

4. JENIS KARBON DIOKSIDA (CO2)

Menurut kegunaannya, APAR jenis ini lebih efektif untuk kebakaran kelas B dan C.

“Jenis ini kelebihannya tidak meninggalkan jejak. Namun kurang ampuh buat memadamkan api yang berasal dari benda padat nonlogam (Kebakaran Kelas A),” jelasnya lagi.

Oiya, saat ditanya apakah APAR standar di mobil baru yang rata-rata kapasitasnya cuma 1 kg, dapat memadamkan kebakaran mobil secara maksimal.

"Rasanya kalau cuma 1 kg kurang, minimal 2 kg. Kecuali bila kebakaran tersebut baru muncul atau masih kecil, trus langsung disemprot APAR," pungkasnya.