"Perubahan itu sangat sepele demi membuatku lebih nyaman, tapi pengeremannya jadi sangat sulit dan kami sudah kepalang tanggung. Itu berkaitan dengan setting elektronik," jelasnya.
Gara-gara crash di sprint ini, kini Acosta semakin kuat memimpin klasemen pembalap dalam jumlah crash.
Ia kini mengoleksi 25 kali crash, menjauh dari Marc Marquez di peringkat dua dengan 22 kali insiden.
Acosta sempat mencoba kembali bangkit dan melanjutkan balapan, tapi kondisi motornya sudah tidak memungkinkan.
"Fairingnya longgar, sudah rusak. Kemudian lepas di satu sisi, hal seperti ini biasa terjadi. Untungnya secara fisik aku baik saja," tegas pembalap bernomor 31 ini.