GridOto.com – Pada masa kejayaannya, Yamaha Mio Sporty cukup diminati karena mesinnya yang mudah dimodifikasi.
Makanya enggak heran, mesin Yamaha Mio jadi favorit buat bore up untuk ditingkatkan performanya.
Sebab, cuma modal korter di tukang bubut bisa pakai piston segede ini.
“Kalau mau dikorter saja (tanpa ganti boring) maksimal bisa pakai ukuran piston 54 mm,” buka Maulidarmawan Saeputra, Pemilik bengkel Nalim Performance Tech (NPT 12) kepada GridOto pada Selasa (22/10).
Oya, Ukuran atau diameter piston bawaan mesin Yamaha Mio adalah 50 mm, berarti bisa naik 4 mm.
Sebenarnya ada beberapa bengkel bubut yang bisa korter hingga di atas 54 mm dan masih pakai boringan atau dinding liner standar.
Baca Juga: Di Luar Nalar, Sekarang Bore up XMAX Jadi 300 cc Cuma Hitungan Jam
“Kalau 54,5 mm tergantung tukang bubut, ada yang berani, ada yang enggak berani soalnya boringannya rawan pecah,” kata mekanik yang akrab disapa Oleng.
“Tapi kalau masih tetap pakai boringan standar kami tetap merekomendasikan ukuran 54 mm, soalnya di atas itu blok cenderung tipis, “ tambahnya.
Oya, pada crankcase ada penyesuaian sedikit jika ingin pakai piston ukuran 54 mm.
“Lubang crankcase dibesarkan sedikit, dan sedikit menggeser jalur pompa oli,” jelas Oleng.
Baca Juga: Begini Caranya Meningkatkan Kapasitas Mesin Motor Tanpa Ganti Piston
“Sedangkan kalau motor matic Honda harus ngecor dan buat lubang crankcase baru,” tambahnya.
Oya, bore up pakai piston ukuran 54 mm lebih direkomendasikan buat pemakaian harian.
“Tapi kalau tujuannya buat balap masih sanggup pakai piston ukuran 70 mm,” kata Oleng.
“Namun ukuran di atas 54 mm harus ganti boringan (dinding liner),” tuturnya saat ditemui di Jalan H.Nalim No.12, Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Makanya, enggak heran kalau zaman dulu Yamaha Mio banyak dijadikan motor pacuan dengan modifikasi ekstrem pada mesinnya.