Sampai Jakarta, Aldi Satya Cerita Ada Upaya Menjegalnya Jadi Juara Dunia

Mohammad Nurul Hidayah - Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:45 WIB

Wahyu Rusmayadi (kiri) dan Aldi Satya Mahendra (kanan) (Mohammad Nurul Hidayah - )

Gridoto.com - Aldi Satya Mahendra, pembalap Indonesia pertama yang menjadi juara dunia balap motor tiba di Jakarta pada Selasa malam (22/10/2024).

Pembalap berusia 18 tahun pulang ditemani Wahyu Rusmayadi, Manager Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) membawa trofi juara dunia WorldSSP300.

Saat bertemu dengan Gridoto.com di bandara, Aldi bercerita sengitnya dua seri terakhir dan adanya upaya menjegalnya jadi juara dunia.

Dalam sebuah kompetisi tentu upaya saling menjegal itu wajar asalkan dilakukan dengan cara yang fair play.

Apalagi, Loris Veneman yang menjadi saingan utama Aldi juga masih berpeluang merebut gelar juara dunia sampai race terakhir.

Baca Juga: Cerita Ibu Aldi Satya, Dulu Tidak Mau Balap Road Race Sekarang Juara Dunia

Nurul
Aldi Satya Mahendra bawa piala juara dunia WorldSSP300 ke Indonesia

Menurut Wahyu, ketegangan terbesar sebenarnya bukan terjadi di seri terakhir di Jerez, namun malah ada di seri sebelumnya yang ada di Aragon, Spanyol.

"Karena disitu kami harus memastikan melebarkan selisih poin dengan pembalap terdekatnya. Makanya lebih terasa tegangnya," ucap Wahyu.

Sedangkan pada seri terakhir di Race 1, menurut Aldi dirinya dan tim masih fokus untuk maju ke depan dan mendapatkan poin maksimal.

"Di Race 1 fokus saya ingin maju ke depan. Dan belum ada gangguan dari pembalap lain yang saya rasa di Race 1," buka adik kandung Galang Hendra Pratama ini.

Pada Race 2 baru Aldi merasakan adanya pembalap yang ingin membuangnya ke luar lintasan.

Baca Juga: Jadi Orang Indonesia Pertama yang Juara Dunia, Kedatangan Aldi Satya Disambut Meriah

Nurul
Potret kesenangan Aldi bisa dijemput langsung oleh keluarga

"Tentu di race ke-2 semua rider akan berbeda. Karena semuanya mau mendapatkan final standing poin terbaik, ada yang mau juara dunia, ada yang cari best manufacture team makanya penuh drama," sahut Wahyu.

Makanya, menurut Wahyu pada Race 2 strategi yang diterapkan adalah tetap maju dan berada di rombongan depan.

"Strateginya pada Race 2 jangan pernah ada di posisi belakang. Karena akan ada semakin banyak pembalap dan risikonya menjadi lebih besar," tambah Wahyu.

Lalu bagaimana dengan Galang Hendra, apakah ikut membantu menjaga Aldi pada Race 2 di Jerez?

"Ya sebenarnya ada strategi yang disiapkan, tapi memang kondisinya tidak memungkinkan," tambah Aldi.

Hal ini juga diamini Dicky Hestu Prahendra, ayah kandung Aldi dan Galang yang meminta keduanya agar kompak saling membantu di seri terakhir ini.

"Sebelum race saya cuma bilang sama keduanya agar kompak dan saling membantu saja," tutupnya.