GridOto.com - Kemenangan Marc Marquez di MotoGP Australia 2024 di depan Jorge Martin dan Pecco Bagnaia, mengingatkan kembali ke ramainya pertarungan juara musim 2015 silam.
Kala itu kesempatan Marc Marquez menjuarai MotoGP 2015 memang sirna menjelang akhir musim, namun posisinya sangat mempengaruhi pertarungan Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Saat itu Marquez juga cukup kompetitif sehingga merebut beberapa poin dari Lorenzo maupun Rossi di beberapa balapan.
Termasuk saat menang balapan di Australia 2015 silam, persis yang terjadi seperti balapan akhir pekan kemarin.
Bahkan kala itu juara dunia delapan kali ini membuat Rossi naik pitam dengan aksinya, yang secara tidak langsung membantu Lorenzo mengamankan gelar musim itu.
Banyak yang beranggapan, Marquez akan sengaja memainkan perannya lagi dalam menentukan siapa juara musim ini.
Bedanya, kali ini kubu Rossi yang merupakan guru Bagnaia bisa diuntungkan dengan adanya pembalap bernomor 93 itu.
Marquez yang tahun depan membela tim pabrikan Ducati, bisa saja jadi dewa penolong buat calon rekan setimnya.
Nyatanya di Phillip Island, Marquez berhasil menggagalkan kemenangan Jorge Martin dan membuatnya kehilangan lima poin.
Baca Juga: Bolong, Begini Kondisi Fairing Jack Miller Usai Tabrak Burung di MotoGP Australia 2024
Di sisi lain MM93 sendiri menyangkal akan sengaja melakukan sesuatu untuk mempengaruhi pertarungan titel.
Secara tegas Marquez segan akan melakukan seperti apa yang dilakukannya pada 2015 silam, saat terjadi pertarungan gelar antara Lorenzo dan Rossi.
Yang dimaksud adalah ia hanya ingin meraih kemenangan balapan, entah itu mempengaruhi kejuaraan atau tidak.
"Aku adalah pembalap aktif dan aku lebih baik tidak berpikir tentang masa lalu," kata Marquez dilansir GridOto.com dari Motosan.es.
"Tapi sebagaimana sembilan tahun lalu, aku melakukan hal sama seperti yang pernah kulakukan di Australia. Ini bukan pertama kali dan tidak akan menjadi yang terakhir kali, yakni mengatur balapan dan mencoba menang pada akhirnya," tegas kakak Alex Marquez ini.
Menurut Marquez, dirinya semakin kencang dan performa seperti di Australia akhir pekan lalu bisa saja terjadi di tiga race selanjutnya.
"Aku bisa bilang setelah Aragon, aku mulai mendapat konsistensi pelan-pelan, membantuku meningkatkan rasa percaya diri," lanjutnya.
"Akhir pekan lalu aku tahu punya kesempatan besar, karena itu adalah salah satu trek favoritku. Aku berhasil, dan sekarang dengan tiga balapan tersisa, aku harap bisa mempertahankan level yang sudah kurasakan sejak GP Jepang dan Indonesia," jelasnya.