"Marc juga memiliki masalah start, jadi kau harus memahami kenapa dan bagaimana mereka bisa membuat perbedaan," jelas sang rider.
Salah satu aspek yang membuat beda adalah soal setting motor, di mana Martin dan Marquez memiliki setting lebih baik darinya.
"Setelah aku kehabisan ban depan, aku kesulitan mengejar mereka. Jadi aku memilih melambat dan menghindari insiden," ungkap murid Valentino Rossi ini.
"Mereka bekerja dengan lebih baik, terutama soal setting motor, tapi jarak kami dari pembalap di belakang lebar sekali," tuturnya.
Bagnaia sendiri belum mau menyerah karena masih ada tiga seri di mana ia bisa membalikkan kedudukan.
"Sekarang kami harus fokus untuk balapan selanjutnya, trek-trek itu adalah tempatku sangat kencang. Jadi kami masih memiliki kesempatan," tegas Bagnaia.
Akhir pekan ini para pembalap langsung bertolak ke Thailand untuk menjalani balapan ke-18 musim ini.
Setelahnya langsung terbang ke Malaysia dan kejuaraan ditutup di Valencia pada 17 November 2024 mendatang.