GridOto.com - Kasus perusakan Nissan Grand Livina akibat melakukan tabrak lari beberapa motor di kota Solo berakhir.
Korban setuju damai tapi dapat duit pengganti kerusakan dari orang tua pelaku.
Ayah pelaku tabrak lari, Anthonius Widodo, mengakui ada kesepakatan ganti rugi ke sejumlah korban.
"Saya sudah pendekatan ke mereka kebetulan ada titik temu, ganti rugi, yang luka-luka sudah saya selesaikan. Kemarin ada 8 korban. Sudah saya transfer, sudah selesai semua," kata Widodo, (17/10/24) melansir TribunSolo.
Widodo mengatakan, ada 8 korban yang mengalami luka ringan akibat diserempet dan ditabrak oleh anaknya bernama Albert atau ABP (20) itu.
Ia pun menyesali peristiwa ini, dan meminta maaf kepada semua masyarakat.
"Saya mewakili Albert, menyesal dengan kejadian yang terjadi di hari Senin, (14/10/24). Permohonan maaf ke masyarakat dan para korban," ungkap Widodo saat ditemui di Mapolresta Solo, (17/10/24).
Baca Juga: Identitas Sopir Nissan Grand Livina Putih Diamuk Massa Beringas di Solo, Kronologi Begini
Meski mengakui anaknya bersalah, tapi Widodo sebenarnya bisa saja menuntut balik massa yang sudah menghajar anak maupun merusak mobilnya.
Tapi, ia legowo, dan tidak berniat menuntut balik.
"Saya maafkan saja. Ini musibah semua tidak menginginkan," tuturnya.
Ia menegaskan anaknya panik saat diteriaki sejumlah orang setelah menyerempet seorang pengendara.
Saat dikejar oleh massa anaknya tersebut menancap gas sehingga menimbulkan lebih banyak korban.
"Nyerempet anak SMP. Posisi mau parkir di Kalilarangan. Karena panik," tuturnya.
Sepmentara Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi juga telah mengkonfirmasi tidak ada upaya pelaku untuk melaporkan balik pengrusakan mobil.
Baca Juga: Geger Tabrak Lari Livina di Solo, Lambung Sopir Bersih Dari Cairan Ini
Kasus ini pun sedang dalam proses untuk restorative justice.
"Sampai dengan saat ini kami tidak mendapati itu. Kami tidak menerima pelaporan balik terhadap kerusakan kendaraannya. Bahkan pelaku mengarahnya akan memperbaiki sendiri," terang Iwan.
"Tidak ada tuntutan kepada orang-orang yang merusak kendaraannya. Motor yang rusak sudah ada kesepakatan untuk diberi bantuan pelaku," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, Nissan Grand Livina diamuk massa di dalam SPBU kota Solo usai melakukan tabrak lari sejumlah kendaraan.
Bermula LMPV tersebut menabrak lari pengendara motor di Jl Kalilarangan, Jeyengan, Serengan, Solo, (14/10/24).
Bukannya berhenti, ABP justru tancap gas meninggalkan korban di lokasi pertama hingga dikejar warga.
Kondisi panik diamuk massa menjadi penyebab sopir Grand Livina nekat tancap gas usai insiden tabrak lari tersebut.
Baca Juga: Sopir Xenia Tabrak Lari Nenek Laminem Tereksekusi Kurang Dari 24 Jam, Kondisi Bodi Jadi Bukti
Namun ternyata, apa yang dilakukannya justru menambah rentetan kecelakaan lain.
Grand Livina tersebut kembali menabrak pengendara motor di beberapa tempat dan menimbulkan lebih banyak korban.
Satlantas Polresta Solo mencatat setidaknya sudah ada 6 korban yang menderita luka ringan. Sementara 4 motor dan satu mobil diamankan di Mapolresta Solo.
"Pengemudi takut karena ada warga yang menggedor-gedor atau ingin menghentikan kendaraan (Grand Livina,-red) tersebut," ungkap Kasatlantas Polresta Surakarta, Kompol Agung Yudhiawan dilansir dari TribunSolo.com.
Setidaknya ada 4 tempat kejadian perkara (TKP) yang saat ini sedang diselidiki.
Pertama di Jalan Kalilarangan, SPBU Pajang, Pasar Jongke dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jalan Agus Salim.
Dari hasil interogasi pelaku bermaksud menuju kampus. Namun saat menabrak seorang pengendara ia justru kabur.
Baca Juga: Livina Jadi Seonggok Besi Rongsokan, Diawali Bau Aneh yang Tercium Sopir
"Awal mulanya di Jalan Kalilarangan. Saat itu pengemudi hendak berangkat ke salah satu kampus," beber Agung.
"Mungkin pengemudi panik, takut, tidak menolong korban. Reaksi masyarakat membantu menghentikan kendaraan, pelaku malah menancap gas sehingga terjadi laka lantas di wilayah Solo dan Sukoharjo," bebernya.
Agung juga memastikan, sopir Grand Livina dalam keadaan sadar saat insiden terjadi.
"Kondisi pengemudi stabil tidak terpengaruh obat-obatan terlarang. Minta bantuan dari Dokkes Polresta Surakarta tidak ada kandungan alkohol maupun narkoba," jelas Agung.