"Mobil listrik juga terdapat regenerative braking dengan memanfaatkan energi kinetik," terang Bonar.
"Jika diatur lebih besar, efek regenerative braking terasa layaknya engine brake," terusnya.
Dari regenerative braking, motor traksi menghasilkan energi listrik yang bisa disimpan kembali ke dalam baterai saat mobil dipakai.
Sehingga penurunan daya baterai bisa dibuat serendah mungkin untuk mencapai jarak tempuh lebih jauh.
Cara menghemat yang terakhir adalah mereduksi penggunaan AC mobil.
AC di mobil listrik mengambil energi arus listrik baterai yang bekerja lewat inverter.
Caranya dengan pengaturan suhu yang dibuat lebih tinggi dan kecepatan fan yang pelan.
Hal ini bisa bikin konsumsi energi listrik bisa ditekan.