Skema kerjanya saat mobil berakselerasi ISG memberikan tambahan tenaga listrik ke mesin sebagai acceleration assist.
"ISG mendapat tenaga listrik dari baterai," imbuhnya.
ISG akan membantu putaran crankshaft agar beban kerja mesin.
Yang aktif mulai dari putaran mesin 2.000 rpm dengan kapasitas baterai tidak kurang dari 3 bar.
Saat mobil deselerasi, ISG mengubah energi kinetik dari engine brake dan pengereman menjadi energi regeneratif.
"Energi regeneratif ini menghasilkan daya listrik untuk recharging ke baterai," beber Joshi.
Ketika deselerasi dilakukan sampai mobil berhenti, fitur Auto Start-Stop yang terintegrasi dalam SHVS otomatis mematikan mesin mobil.
Dalam kondisi ini, baterai memberikan sedikit energi listrik ke aki untuk tetap mempertahankan elektrikal mobil seperti AC, panel instrumen, dan sistem audio menyala.
Bersamaan ISG menjaga sisa energi listrik untuk menyalakan mesin kembali.
Saat mau akselerasi ISG menyalakan mesin kembali, begitu siklus seterusnya.
Baca Juga: Ternyata Ini Sebabnya Perpindahan Tuas Transmisi Matik Dibuat Zig-zag