Selama perjalanan, Rizki mengaku gelagat pelaku tidak mencurigakan, keduanya bahkan berbincang.
Namun, saat melintas di Jalan Yasir Hadibroto, pelaku terlihat gelisah dan menaruh tas di pangkuannya.
Gelagat pelaku terpantau oleh korban dari kaca spion sebelah kanan.
"Dia langsung ngeluarin golok terus ditempel ke leher saya. Dia sempat bilang, maaf ya mas, tapi nggak tau maksudnya apa bilang maaf itu," kata Rizki.
Merasa nyawanya terancam, Rizki langsung terpikirkan cara cerdik dengan banting setang Honda BeAT yang dikendarainya untuk tujuan terjatuh bersama ke tepi jalan.
Baca Juga: Begal Motor Licik Resahkan Warga Surabaya, Modus Pura-pura Susah
Saat terjatuh, kunci kontak dia cabut agar BeAT miliknya tidak diambil dan dibawa kabur.
"Saya teriak minta tolong, untung kedengaran sama warga. Si pelaku kabur ke arah rumah warga," ucap dia.
Sementara itu, Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Kurmen Rubiyanto mengatakan, pelaku terpaksa ditembak karena melawan saat ditangkap.
"Pelaku bersembunyi di salah satu rumah warga. Karena membahayakan dengan golok di tangan, terpaksa kami lakukan tindakan tegas terukur," katanya.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya nekat membegal karena terlilit hutang Rp 6 juta gara-gara menghilangkan paket batu cincin milik konsumennya.
"Saya baru kali ini melakukannya, saya melakukan tindakan kriminal ini karena terlilit utang di kerjaan," jelas Irfan, (7/10/24), dikutip dari Tribun Lampung.