Dicap Rugi Rp 4,4 Triliun Per Tahun, Sistem Pembayaran Tol Bakal Berubah Lagi Begini

Irsyaad W - Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:45 WIB

Gerbang tol Pondok Ranji ruas tol Pondok Aren-Serpong (tol BSD) (Irsyaad W - )

Sementara dari sisi pengguna jalan tol, dibutuhkan electronic On Board Unit (e-OBU) atau aplikasi di gawai pintar yang digunakan untuk melakukan pendeteksian terhadap sistem MLFF.

Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi cepat tanpa setop (cantas) dan nantinya bisa diunduh di Play Store maupun App Store.

Melalui aplikasi ini, pengendara yang memasuki jalan tol akan dideteksi kendaraannya oleh sistem kemudian transaksi terjadi dan saldo elektronik pengguna akan terpotong secara otomatis.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sempat mengatakan MLFF merupakan Key Performance Indicator (KPI)-nya sebagai menteri di bidang infrastruktur tahun 2014-2024.

Dirinya juga menargetkan MLFF bisa diterapkan pada tahun 2024 ini, dimulai dari Jalan Tol Bali Mandara yang sudah sempat digunakan untuk uji coba sistem ini.

Baca Juga: Bye-bye Plastik, Bayar Tol Tanpa Berhenti dan Sentuh Berlaku Tahun Ini

"Tetap tahun ini," ujar Basuki saat ditemui usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI di Jakarta, (28/8/24) menukil Kompas.com.

Ada tujuh ruas tol yang masuk dalam pertimbangan masa transisi dari pembayaran non-tunai dengan tap kartu uang elektronik ke MLFF, meliputi,

1. Tol Bali Mandara,
2. Tol Balikpapan-Samarinda,
3. Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (Jagorawi),
4. Tol Jakarta-Cikampek (Japek),
5. Tol Soedijatmo,
6. Tol Dalam Kota Jakarta, dan
7. Tol JORR 1.

Hingga saat ini, yang bertindak sebagai Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF adalah PT Roatex Indonesia Toll System (RITS), perusahaan kolaborasi antara Indonesia dan Hongaria.