Pertamax Cs Turun, Harga Bahan Bakar Nabati Bioetanol Per 1 Oktober 2024 Jadi Rp 14.144 Per Liter

Irsyaad W - Jumat, 4 Oktober 2024 | 10:45 WIB

Bioetanol merupakan Pertamax yang dicampur Etanol yang berasal dari Tebu (Irsyaad W - )

GridOto.com - Pada 1 Oktober 2024 sejumlah harga BBM mengalami penurunan harga.

Sebut saja BBM Non Subsidi Pertamina, yakni Pertamax Cs turun signifikan.

Begitu juga dengan Bahan Bakar Nabati jenis Bioetanol yang juga mengalami pemangkasan harga.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga indeks pasar (HIP) untuk bahan bakar nabati (BBN) jenis bioetanol per Oktober 2024 sebesar Rp 14.144 per liter.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan, harga bioetanol tersebut berlaku efektif 1 Oktober 2024.

Ketentuan itu tertuang dalam surat Direktur Jenderal EBTKE Nomor T-3763/EK.05/DJE.B/2024 yang ditandatangani pada 24 September 2024.

"Harga bioetanol bulan Oktober 2024 mengalami penurunan Rp 794 apabila dibandingkan dengan September, di mana pada bulan lalu harganya sebesar Rp 14.938 per liter," ujar Agus dalam keterangannya, (2/10/24) dilansir dari Kompas.

Baca Juga: Biar Enggak Was-was, Mobil Apa Sih yang Aman Tenggak BBM Baru Pertamina Pertamax Green 95?

Perhitungan besaran harga HIP BBN bioetanol tersebut, menggunakan formula yang telah ditetapkan, yaitu (Harga tetes tebu KPB Rata-rata periode 3 bulan x 4,125 kilogram per liter) + 0,25 dollar AS per liter.

Adapun harga tetes tebu KPB rata-rata periode 15 Juni-14 September 2024 yakni sebesar Rp 2.489 per kilogram.

Sementara untuk nilai kurs yang digunakan merujuk pada kurs tengah Bank Indonesia periode 15 Agustus-14 September 2024 yang sebesar Rp 15.504 per dollar AS.

Dengan penghitungan tersebut, maka harga HIP BBN bioetanol bulan Oktober 2024 dipatok sebesar Rp 14.144 per liter.

Melansir laman resmi Pertamina, Bioetanol adalah etanol yang diproduksi melalui fermentasi bahan organik.

Tidak seperti etanol yang berasal dari minyak bumi, bioetanol diproduksi dari tanaman yang dapat diperbarui.

Ini menjadikannya sumber energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Rencana Juni Diluncurkan di Surabaya, Bioetanol RON di Atas Pertamax

Bioetanol sering digunakan sebagai bahan bakar alternatif dalam kendaraan bermotor, baik sebagai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar fosil atau sebagai bahan bakar utama dalam mesin yang dirancang khusus.

Proses produksi bioetanol melibatkan beberapa tahap, mulai dari penanaman tanaman hingga fermentasi dan pemurnian.

Berikut adalah langkah-langkah utama dalam produksi bioetanol:

1. Penanaman dan Pemanenan: Tanaman seperti jagung, tebu, dan switchgrass ditanam dan dipanen. Pilihan tanaman tergantung pada kondisi geografis dan iklim.

2. Pengolahan Bahan Baku: Bahan baku tanaman dihancurkan dan diolah untuk memisahkan pati atau selulosa. Proses ini melibatkan pemecahan struktur tanaman menjadi gula sederhana.

3. Fermentasi: Gula yang dihasilkan kemudian difermentasi oleh mikroorganisme, biasanya ragi, untuk menghasilkan etanol dan karbon dioksida.

4. Distilasi dan Pemurnian: Etanol yang dihasilkan dari fermentasi kemudian disuling untuk meningkatkan konsentrasinya. Proses ini menghasilkan bioetanol yang murni dan siap digunakan sebagai bahan bakar.