Perlintasan tersebut berada tepat di antara Stasiun Sukomoro dan Stasiun Nganjuk.
Pesaing Mitsubishi L300 itu tidak bisa ditarik kemudian terjebak di tengah perlintasan lalu menemper KA Gajayana.
Akibat insiden tersebut, PT KAI mengalami kerugian berupa kerusakan lokomotif KA 55 Gajayana di bagian depan.
Beruntung, sebelum KA Gajayana melintas, semua penumpang yang ada di dalam Traga sudah keluar.
Kuswardojo belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang di dalam pikap, namun tidak ada korban jiwa maupun luka saat insiden KA Gajayana di Nganjuk.
Baca Juga: Korban Kecelakaan Mobil Vs Kereta Api Berhak Mendapat Santunan Jasa Raharja, Nominal Segini
"Sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelanggan, PT KAI memohon maaf atas keterlambatan yang terjadi dan segala ketidaknyamanan yang dialami," ujar Kuswardojo dalam keterangan resmi, (28/9/24) yang dikutip dari Kompas.com.
"PT KAI juga telah memberikan service recovery kepada pelanggan yang terdampak, serta memastikan perjalanan dapat kembali berjalan dengan aman dan nyaman," tambahnya
Kuswardojo menambahkan, insiden KA Gajayana menabrak pikap menyebabkan empat perjalanan kereta mengalami keterlambatan, yakni:.
1. KA 55 Gajayana yang terlambat 70 menit dari Stasiun Nganjuk
2. KA 976 Sancaka relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta yang terlambat lima menit dari Stasiun Sukomoro.
3. KA 103 Singasari relasi Blitar-Pasarsenen yang terlambat 10 menit dari
4. KA 117A Wijayakusuma terlambat dari Stasiun Sukomoro.
Kuswardojo menjelaskan, KA Gajayana baru bisa melanjutkan perjalanan pukul 19:07 WIB setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap rangkaian kereta.
KAI juga melakukan penggantian lokomotif untuk memastikan keselamatan perjalanan KA Gajayana.