Gridoto.com - Jorge Martin mengaku sangat senang bisa mengantongi poin penuh di race utama MotoGP Indonesia di sirkuit Mandalika, Minggu kemarin (29/9/2024).
Start dari posisi terdepan, Martin langsung tancap gas dan tidak tersentuh hingga balapan berakhir.
Meski nyaris tidak mendapatkan tekanan secara langsung dari pembalap lain selama balapan, Martinator mengaku tetap mendapat tekanan.
Bahkan, pembalap tim Pramac Ducati ini bercerita tentang hantu di tikungan 16 yang terus mengganggunya.
Tentu saja hantu yang dimaksud di sini adalah perasaan was-was yang terus menghantui Martin ketika lewat tikungan 16.
Baca Juga: Motor Marc Marquez Terbakar, Memang Awalnya Bukan Buat Balapan
Wajar, karena saat balap Sprint Race di sirkuit yang sama pada hari Sabtu (28/9/2024), Martin yang sedang memimpin justru kehilangan poin maksimalnya akibat terjatuh di tikungan 16.
"Selama 27 lap saya terus merasa dihantui saat melintasi tikungan 16," ujar Martin dikutip dari Marca.
Pemimpin klasemen sementara pembalap MotoGP ini mengaku selalu melintasi tikungan itu dengan lambat dan mencoba tenang.
Bahkan, saat Pedro Acosta yang mengejarnya dari posisi dua mencoba mendekat di tikungan itu, Martin tetap lambat dan mencoba tenang.
"Saya mendengar suara motor Acosta mengejar di tikungan itu. Saya berkata pada diri sendiri, biarkan (melambat) di sini dan dorong di tempat yang saya merasa nyaman," yakinnya.
Baca Juga: MotoGP Mandalika 2024 Jadi Salah Satu Paling Spesial Buat Jorge Martin
Dengan taktik yang dilakukan itu Martin berhasil menang dan menambah jarak dengan Pecco Bagnaia di klasemen pembalap.
Soal kejadian yang membuatnya jatuh di Sprint Race, Martinator mengaku hal itu murni kesalahannya.
"Saat Sprint agak mengagetkan, karena selama akhir pekan saat kami keluar racing line bannya (mencengkram) sempurna," ungkapnya.
"Itu kesalahan saya, saat motor ke luar racing line saya mengerem seperti saat Practice, akhirnya terjatuh," tutupnya.
Selama memimpin, Martin juga mengaku dihantui pengalaman tahun lalu saat dirinya terjatuh akibat kesalahan sendiri ketika memimpin balapan.
Jatuhnya Martin di Mandalika tahun lalu juga ikut andil dalam hasil kehilangan gelar juara dunianya tahun lalu.