Gridoto.com - Brand mobil baru di tanah air, BAIC berupaya menusuk ke market otomotif Indonesia.
Dua line up mereka, BJ40 dan SUV X55-II langsung mencuri perhatian publik Indonesia.
Utamanya ketika mereka tampil di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show Juli lalu.
Disusul kemunculannya dalam berbagai event pameran dan komunitas.
Merek yang digenggam PT JIO Distribusi Indonesia ini bahkan merilis harga resmi yang kompetitif, Rp 783 juta untuk BJ40 dan Rp 487 juta untuk X55-II.
Di bawah kisaran Rp 800 jutaan yang sempat diumumkan.
Harga tersebut disebut-sebut bakal lebih rendah lagi jika sudah diproduksi di dalam negeri secara Completely Knock Down (CKD).
Harga ini membuat BJ40, SUV yang sepintas mirip Jeep Wrangler tersebut merapat ke segmen SUV 4X4 yang dimiliki Pajero Sport dan Fortuner.
Sehingga memberi calon konsumen opsi yang berbeda. Apalagi penerapan pajak tak lagi terpaku pada jumlah penggerak melainkan emisi gas buang.
"Sebelumnya, pemilik mobil 4X4 membayar pajak lebih mahal dari 4X2. Tapi sekarang sama karena yang dihitung adalah emisinya," terang Dhani Yahya, Chief Operating Officer BAIC Indonesia dalam kunjungannya ke redaksi Gridoto.com di Jakarta (24/9).
Dhani mengungkapkan, BJ40 menyasar konsumen pemakai pribadi dan perusahaan.
Iya yakin model yang sudah menjejak tiga kali di ajang reli Dakar ini dapat diserap pasar meski segmennya kecil.
Menurut perhitungannya, volume kelas 4X4 ini sekitar 7 ribu unit setahun. Ia berharap, dengan masuknya BJ40, menambah proporsi jumlah unit di segmen ini.
Untuk sementara, jumlah yang ditargetkan untuk 2024 sebanyak 700 unit CBU. Tahun depan, ditargetkan menjadi 2.400 unit baik CKD maupun CBU.
Adapun soal strategi, menurut Dhani masih fokus di pembentukan awareness terlebih dahulu.
Sementara itu, tawaran tak kalah berani lewat X55-II yang mengedepankan teknologi, fashion, functionality danfuel economy.
Disebut berani, karena warna paling gelap pada model ini adalah abu-abu. Hitam absen dari daftar warna yang ditawarkan meski di Indonesia, hitam adalah warna favorit konsumen.
Nah, seperti disinggug di atas, BAIC tak hanya menjual mobil melainkan juga berencana membangun pabrik sendiri.
Mulai CKD body inpaint bekerjasama dengan PT Handal Indonesia Motor. Lalu full CKD di 2027 serta membangun pabrik sendiri untuk merek BAIC dan menjadi general assembly buat merek lain dengan target ekspor di 2028.