Dijelaskan dalam postingan tersebut handy talky memiliki beberapa komponen utama.
Yakni monitor LCD, mikropon, lithium baterai sebagai sumber daya.
Menurut penjelasan dalam akun itu, komponen utama tersebut tidak berdaya ledak tinggi.
Jadi, kemungkinan ada sabotase yang memasang bahan peledak dalam handy talky.
Namun tidak dijelaskan bagaimana bahan berbahaya itu bisa masuk ke dalam alat komunikasi milik Hizbullah.
Hanya saja ada penjelasan mengenai pager yang meledak disebutkan sekitar 5 bulan sebelum kejadian, Hizbullah mengorder pager ke perusahan Hungaria yakni BAC.
Lantas perusahaan BAC mengorder pager dari perusahaan Taiwan Gold Apollo.
Dalam proses inilah terjadi penyusupan bahan peledak sebelum dikirim ke Hizbullah.
Nah, dengan menggunakan sinyal transmisi yang tersambung dengan detonator yang ditanam, pager tersebut meledak.
Jadi, kalau berdasarkan teori tersebut, pemilik mobil listrik tetap aman sepanjang tidak ada yang meletakkan bahan eksplosif di dalam mobil.