Juga ada yang membayar lebih mahal seperti Qatar, yang rela menggelontorkan uang besar untuk menjadi balapan pembuka di musim kompetisi.
Qatar sebenarnya tidak memiliki pasar yang besar dalam dunia motor, bahkan penggemar lokalnya juga tidak sebesar negara lain.
Namun mereka berani membayar hosting fee mahal karena menjadi lahan promosi bagi pemerintah Qatar ke dunia.
Perlu diketahui bahwa hosting fee tidak semata-mata hanya masuk ke kantong Dorna Sports, karena biaya tersebut harus digunakan biaya operasional selama penyelenggaraan.
Misalnya saja biaya subsidi untuk tiap tim dan pabrikan kompetitor yang nilainya cukup besar, biaya pengiriman logistik, helikopter, hotel, akomodasi dan banyak lainnya.
Termasuk juga gaji para pekerja, dari mulai kameramen, tim keamanan, tim penyiaran, tim medis, pilot helikopter, staff admin, dan banyak pekerja lainnya yang bekerja di bawah Dorna.
Selain itu Dorna juga membayar semua orang yang menjalankan kompetisi dari FIM, dari mulai FIM Stewards, Direktur Teknis, Race Director, dan banyak lainnya yang menjalankan kompetisinya.
Ditambah semua pekerja dari seluruh mitra dan vendor Dorna yang menyukseskan penyelenggaraan MotoGP.
Orang-orang tersebut semuanya membutuhkan hotel, kendaraan, makan dan minum setiap harinya, snack dan banyak lainnya yang harus disiapkan oleh Dorna.
Jadi bisa dibayangkan bagaimana dampaknya jika promotor lokal gagal membayarkan hosting fee yang perannya sangat penting tersebut.