Terbongkar di Podcast, Ini Awal Mula Permusuhan Valentino Rossi dan Marc Marquez

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 13 September 2024 | 11:15 WIB

Valentino Rossi membongkar lagi luka lama permusuhan dengan Marc Marquez (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Baru-baru ini Valentino Rossi mengungkap banyak hal mengenai kariernya, termasuk permusuhannya dengan Marc Marquez di MotoGP beberapa tahun silam.

Valentino Rossi membongkarnya secara blak-blakan di podcast YouTube Mig Babol, channel yang dijalankan oleh Andrea Migno yang dulunya menjadi salah satu anggota akademi VR46.

The Doctor tak menampik bahwa kejadian Sepang Clash 2015 silam masih membekas di mata para penggemar MotoGP hingga sekarang.

Terutama bagi dirinya sendiri, yang meski sudah pensiun masih merasakan bibit-bibit permusuhan dengan pembalap tim Gresini Racing tersebut.

"Tahun 2015, aku dalam kondisi bagus, aku tahu rival terberatku untuk memenangkan kejuaraan adalah Marquez, juga Lorenzo," kata Rossi.

"Di balapan perdana di Qatar, Marquez melaju di tikungan pertama, kubilang bahwa kami juga cukup bagus. Balapan berjalan dengan bagus, aku bisa menang di Qatar, dan di Argentina bertarung melawan Marquez," jelasnya.

Semua permusuhan Marquez dan Rossi dimulai dari MotoGP Argentina, di mana hubungan keduanya mulai memanas di sana.

"Aku di belakang, tapi aku lebih kencang darinya karena aku mendekatinya lap demi lap. Tiba-tiba aku melihatnya dalam jarak tertentu karena aku mendekat, sampai akhirnya mendapat slipstream-nya," sambung Rossi.

"Dan kupikir ia akan kencang, aku melewatinya dan pertarungan selesai. Sebelumnya aku masih berhubungan baik dengannya. Kami menuju tikungan ke kanan, aku sudah di depan. Ia di belakang, dan bukannya mengikutiku, ia malah datang untuk menabrakku," jelasnya.

Baca Juga: Marc Marquez Disorakin Penonton, Reaksi Pecco Bagnaia Jadi Sorotan

Rossi merasa Marquez sengaja ingin menjatuhkannya saat itu karena tak mau kalah darinya dalam balapan.

"Aku mengikuti jalurku, tapi sayangnya kami senggolan. Tapi jika ia melakukan itu kepadaku, maka aku akan membalasnya, jadi ia jatuh," ungkap Rossi.

"Setelah itu, ia masih lanjut berpura-pura akrab denganku, untuk menjilatku atau semacamnya," jelasnya.

Setelah Argentina, TKP selanjutnya adalah di Sirkuit Assen MotoGP Belanda di mana keduanya kembali bersaing sengit dalam balapan.

"Kami menghabiskan waktu dengan gantian memimpin 'kau, aku, kau, aku', saling menyalip. Ia tangguh dan tak mau mengalah dariku, kemudian kami mencapai tikungan letter S terakhir," kata Rossi.

"Kau harus masuk dengan keras agar bisa kabur dari lainnya, tapi di tikungan terakhir ia mendorongku. Aku merasa ia melaju lurus menabrakku dan aku tak punya banyak opsi, jadi aku lurus begitu saja," lanjutnya.

El Confidential
Kejadian lap terakhir TT Assen 2015

Saat di parc ferme, Rossi dibikin marah besar lantaran Marquez menyindirnya dengan cukup pedas.

"Ia bilang 'mudah menang kayak begitu'. Kau minta aku bagaimana? Jelaskan padaku apa yang harus kulakukan jika kau menabrakku begitu. Kubilang bahwa ia harus obyektif," jelasnya.

Rossi mengungkap bahwa kala itu Marquez yang kehilangan banyak poin, berniat untuk menghadangnya menjadi juara.

"Aku mendengar mereka nongkrong di paddock, terutama Emilio Alzamora (manajer Marquez saat itu), mengatakan bahwa jika mereka tak bisa bertarung demi kejuaraan, maka aku tak boleh menang juga," ungkap Rossi.

"Rumor menyebar di kalangan orang Spanyol, teman-temanku dari Spanyol datang dan memberi tahu kepadaku untuk berhati-hati dan memperhatikan hal itu," tegasnya.

Setelah itu hubungan semakin memanas dan kejadian puncaknya adalah Sepang Clash 2015, di mana Rossi dianggap sengaja menendang Marquez.

Rossi kesal karena merasa Marquez sengaja menghalangi dan mempersulitnya saat balapan, setelah kesempatan mengejar gelar sirna.

"Di Malaysia ia menyakitiku dan menggangguku selama balapan. Setelah itu di tikungan ke kanan selalu ketat, aku mendekatinya karena ia benar-benar menantangku," sambungnya.

"Ia mencoba membuatku jatuh selama 3 atau 4 lap, tapi ia tak memegang setangku. Aku mendekat dan melihat wajahnya lalu bilang 'cukup, apa yang kau lakukan?'. Setelah itu kami senggolan," jelasnya.

Pada akhirnya Rossi dihukum start dari belakang pada balapan terakhir di Valencia.

"Mereka bilang aku menendang Marquez secara sengjaa. Mereka membuatku start terakhir di Valencia. Itu seperti memotong kakiku, dan aku kehilangan kejuaraan," ungkapnya.

"Reaksiku adalah melihat Marquez, dan Marquez melihat Alzamora lalu mengisyaratkan kepalanya sambil senyum. Rasanya ia seperti bilang 'kami berhasil melakukannya'," jelasnya.