Rossi merasa Marquez sengaja ingin menjatuhkannya saat itu karena tak mau kalah darinya dalam balapan.
"Aku mengikuti jalurku, tapi sayangnya kami senggolan. Tapi jika ia melakukan itu kepadaku, maka aku akan membalasnya, jadi ia jatuh," ungkap Rossi.
"Setelah itu, ia masih lanjut berpura-pura akrab denganku, untuk menjilatku atau semacamnya," jelasnya.
Setelah Argentina, TKP selanjutnya adalah di Sirkuit Assen MotoGP Belanda di mana keduanya kembali bersaing sengit dalam balapan.
"Kami menghabiskan waktu dengan gantian memimpin 'kau, aku, kau, aku', saling menyalip. Ia tangguh dan tak mau mengalah dariku, kemudian kami mencapai tikungan letter S terakhir," kata Rossi.
"Kau harus masuk dengan keras agar bisa kabur dari lainnya, tapi di tikungan terakhir ia mendorongku. Aku merasa ia melaju lurus menabrakku dan aku tak punya banyak opsi, jadi aku lurus begitu saja," lanjutnya.
Saat di parc ferme, Rossi dibikin marah besar lantaran Marquez menyindirnya dengan cukup pedas.
"Ia bilang 'mudah menang kayak begitu'. Kau minta aku bagaimana? Jelaskan padaku apa yang harus kulakukan jika kau menabrakku begitu. Kubilang bahwa ia harus obyektif," jelasnya.
Rossi mengungkap bahwa kala itu Marquez yang kehilangan banyak poin, berniat untuk menghadangnya menjadi juara.
"Aku mendengar mereka nongkrong di paddock, terutama Emilio Alzamora (manajer Marquez saat itu), mengatakan bahwa jika mereka tak bisa bertarung demi kejuaraan, maka aku tak boleh menang juga," ungkap Rossi.
"Rumor menyebar di kalangan orang Spanyol, teman-temanku dari Spanyol datang dan memberi tahu kepadaku untuk berhati-hati dan memperhatikan hal itu," tegasnya.
Setelah itu hubungan semakin memanas dan kejadian puncaknya adalah Sepang Clash 2015, di mana Rossi dianggap sengaja menendang Marquez.
Rossi kesal karena merasa Marquez sengaja menghalangi dan mempersulitnya saat balapan, setelah kesempatan mengejar gelar sirna.
"Di Malaysia ia menyakitiku dan menggangguku selama balapan. Setelah itu di tikungan ke kanan selalu ketat, aku mendekatinya karena ia benar-benar menantangku," sambungnya.
"Ia mencoba membuatku jatuh selama 3 atau 4 lap, tapi ia tak memegang setangku. Aku mendekat dan melihat wajahnya lalu bilang 'cukup, apa yang kau lakukan?'. Setelah itu kami senggolan," jelasnya.
Pada akhirnya Rossi dihukum start dari belakang pada balapan terakhir di Valencia.
"Mereka bilang aku menendang Marquez secara sengjaa. Mereka membuatku start terakhir di Valencia. Itu seperti memotong kakiku, dan aku kehilangan kejuaraan," ungkapnya.
"Reaksiku adalah melihat Marquez, dan Marquez melihat Alzamora lalu mengisyaratkan kepalanya sambil senyum. Rasanya ia seperti bilang 'kami berhasil melakukannya'," jelasnya.