Wahyu Tanuwidjaja, Blak-blakan Nasib Head Unit Alpine di Indonesia

Radityo Herdianto - Jumat, 13 September 2024 | 18:00 WIB

Wahyu Tanuwidjaja, Chief Executive Officer PT Audioworkshop (Radityo Herdianto - )

Harga head unit Alpine yang tinggi terbayarkan oleh tiga poin penting, antara lain durabilitas, fitur, hingga fungsi yang memang sudah terbukti spesifik untuk urusan sistem audio mobil.

Sementara head unit Android bisa lebih diterima kalangan umum karena kepraktisan pengoperasian dan multifungsi pada fitur yang disematkan.

"Tak hanya Alpine, head unit high end merek lain memang tidak bermain dengan Android karena tiga poin tersebut," tegas Wahyu.

Saat ini, Alpine sebagai merek audio mobil legendaris memang sudah tidak fokus pada DA.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Prosesor DSP amplifier Alpine PXE-X120-8

Baca Juga: Sony Hadirkan Head Unit Baru Cocok Buat yang Gak Suka Kegedean

Segmentasi produk Alpine yang dulu dikenal dengan head unit 'tersohor' mulai bergeser menjadi perangkat yang bisa meng-enhance sistem audio mobil bawaan.

"Produknya saat ini fokus pada perangkat seperti DSP amplifier, digital player, speaker, hingga terbaru ada UTS," beber Wahyu.

"Produk-produk tersebut hadir untuk tetap menjaga legacy Alpine sebagai car audio ternama, hanya saja arahnya sudah bergeser," terangnya.